BAROMETERRAKYAT.COM, Tanjungpinang. Menjawab tantangan atas krisis Kepemimpinan Nasional, Kementerian Kaderisasi dan Hubungan Kelembagaan Internal Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Maritim Raja Ali Haji bangun Sekolah Pemimpin Bangsa guna memberikan kesempatan kepada mahasiswa Universitas Maritim Raja Ali Haji untuk menempa kemampuan kepemimpinannya.
Pendidikan alternatif yang mengangkat tema menanamkan jiwa patriotis yang berintegritas sebagai upaya melestarikan nilai luhur budaya, berlandaskan kedudukan pancasila serta bangsa dan yg berdaulat ini dilaksanakan selama dua hari di gedung Asrama Haji Kepulauan Riau yang diikuti puluhan mahasiswa, Sabtu (5/5).
Direktur Lembaga Bantuan Hukum Tri Dharma Indonesia Yudi Rijali Muslim sekaligus narasumber sekolah pemimpin bangsa menyampaikan, mahasiswa dan Pemuda merupakan Pemimpin Strategis Bangsa, berperan sebagai Generasi Penerus sekaligus pelurus bangsa Indonesia kedepan.
“Sekolah Pemimpin Bangsa adalah suatu kegiatan yang dapat memfasilitasi mahasiswa untuk mengetahui keadaan nasional hari ini, mendengar permasalah yang terjadi dan mencari penyelesaian dari persoalan tersebut, karena seperti itulah tugas mahasiswa, selain belajar Mereka juga di tuntut untuk bersikap kritis terhadap segala kebijakan negara yang tidak berpihak kepada rakyat,” ucapnya.
Menurutnya, penguatan nilai nilai perjuangan kepada mahasiswa untuk membangun suatu kesadaran kolektif dan membangun kecintaan terhadap tanah air adalah sesuatu yang wajib difasilitasi oleh civitas akademika atau organisasi kelembagaan di sebuah Universitas, terlebih lagi Mahasiswa diberikan amanat untuk senantiasa melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Sementata itu, Menteri Kaderisasi dan Hubungan Kelembagaan Internal BEM KM Umrah Novenri halomoan simanjuntak menuturkan, kegiatan Sekolah Pemimpin Bangsa yang dilaksanakan ini mampu menjadi wadah belajar kepemimpinan nasional bagi mahasiswa Umrah.
“Kegiatan Sekolah Pemimpin Bangsa ini merupakan harapan kita bersama agar dapat menjadi wadah yang mampu membentuk karakter moral mahasiswa sebagai pemimpin yg jujur, berintegritas, adil, pemberani, pembelajar, dan yang pasti kebiasaan untuk berdiskusi. ” ucapnya.
Menurutnya, sejarah mencatat bahwa mahasiswa selalu berperan aktif dan menjadi motor penggerak dalam perubahan sebuah Negara, semangat itulah yang perlu dibangkitkan kembali ditengah-tengah kaum muda.
Hal senada juga disampaikan Ketua Panitia pelaksana Toh Muandy. “Mahasiswa yang menjadi peserta diharapkan mampu mengimplementasikan ilmu yang didapat serta menularkan kepada mahasiswa lain yang masih belum berkesempatan, semoga sekolah pemimpin bangsa dapat dilaksanakan pada kepengurusan berikutnya” tukasnya.***
Comment