Keempat, lanjut Syahrul, masih adanya kawasan kumuh perkotaan yang memerlukan penataan dalam hal bangunan hunian, aksebilitas jalan, drainase lingkungan, air bersih, sanitasi, persampahan, proteksi kebakaran dan ruang terbuka hijau.
Selanjutnya, kualitas aparatur sipil negara reformasi birokrasi dan kondusifitas wilayah perlu ditingkatkan. Kemudian, masih ada titik-titik genangan air di beberapa wilayah Selama musim hujan.
“Kota Tanjungpinang masih belum berkembang reputasinya sejarah prinsip pengembangan budaya dalam hal ini adalah kebudayaan melayu. Kedelapan, angka kemiskinan di Kota Tanjungpinang semakin membaik selama 5 tahun terakhir namun masih memerlukan upaya untuk menurunkan secara terus-menerus dan komprehensif,” ujarnya.
Selanjutnya, pencapaian Tanjungpinang sebagai pusat produksi dan distribusi berbagai barang dan jasa sebagai kota perdagangan masih memerlukan langkah dan kebijakan yang lebih efektif.
Kemudian, tambah Syahrul, kurangnya kuantitas dan kualitas ruang terbuka hijau yang ramah anak perempuan lansia dan penyandang disabilitas. Serta pengelolaan lingkungan hidup kurang optimal termasuk dalam pengelolaan tempat pembuangan akhir sampah Ganet.
Comment