Dharmasraya. Sumbar, (BR) – Pengukuran lahan untuk Pembangunan proyek jembatan Sungai yang berada di Sungai
Dareh Pulau Punjung, kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat beberapa waktu lalu yang dikerjakan oleh PT CTA nyaris ricuh.
Dimana Ketegangan tersebut terjadi saat pengukuran berlangsung bersama Kontraktor pemborong dengan masyarakat setempat. pasalnya Pengukuran lahan untuk kawasan pembebasan lahan jalan tidak
sesuai dengan kesepakatan awal yang dilakukan pada hari Selasa (24/11)
kemerin,dalam kesepakatan tersebut pengukuran masih mengikuti Daerah Milik Jalan (DMJ) yang patoknya hingga saat ini masih terpasang dan tidak mengarah hingga milik masyarakat, akan tetapi dalam pengukuran ulang itu kontraktor mengarah ke rumah salah seorang masyarakat yang berdekatan dengan lahan yang akan dijadikan lokasi pembanggunan jembatan.
Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) Nagari
Sungai Dareh, H.Arlis Dt Rajo Medan sempat adu mulut yang nyaris adu jotos
“Anda ukur saja tanah milik Negara itu, jangan anda ukur tanah kami, bukan bapakmu yang punya jalan” katanya.
Arlis menilai,Pengukuran yang dilakukan kontraktor keluar dari kesepakatan rapat sebelumnya “silahkan gunakan jalan
milik Negara dan jangan diukur tanah milik masyarakat yang belum ada kata
sepakat.” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Desa atau Wali Nagari Sungai Dareh, Zulkifli mengatakan kalau pemerintah akan melakukan penambahan pelebaran,jalan yang nantinya akan memakan tanah milik masyarakat untuk dapat duduk
bersama terlebih dahulu, artinya patut diganti rugi. “Ya tolong diganti,
bukan seenaknya saja main ukur tanpa sepengetahuan pemilik.”tegasnya. (nof)
Comment