BAROMETERRAKYAT.COM, Tanjungpinang. Ide mengenai tes keperawanan sebelum pernikahan dinilai tidak menghormati perempuan.
Ide ini muncul dalam buku yang ditulis Hakim Binsar yang berjudul “Pandangan Kritis Seorang Hakim”.
“Tes semacam itu enggak menghormati perempuan, ya. Selaput dara itu kan juga bisa robek karena aktivitas olahraga, atau memang selaput daranya tipis, bahkan bisa juga karena perempuan itu punya riwayat kekerasan seksual. Masa karena hanya itu perempuan jadi enggak bisa kawin,” ujarnya Psikolog Pernikahan Rosdinana Setyaningrum MPsi, MHPEd seperti dilansir DetikHealth, Senin (11/9)
Ia mengingatkan makna pernikahan diantaranya komitmen untuk saling menghormati dan mencintai seorang apa adanya secara keseluruhan.
Menurutnya, dalam pernikahan harus ada rasa saling percaya, saling menghargai dan saling menghormati.
“Jadi kembali lagi, orientasi seseorang itu mau menikah apa? Apakah hanya karena dia perjaka, apa karena mau menerima secara keseluruhan,” pungkasnya.
Sumber : Detik.com
Comment