Posyandu Kasih Bunda Bintan Masuk Nominasi Tingkat Nasional

  • Whatsapp

Ketua Pembina Posyandu Kabupaten Bintan Hafizha usai mendampingi Kader Posyandu Kasih Bunda melakukan Presentasi dan Penilaian Tim Pusat secara virtual, Kamis sore (16/10) di Gedung Daerah Kepri

BAROMETERRAKYAT.COM,BINTAN- Posyandu Kasih Bunda Bintan masuk dalam nominasi Posyandu Bidang Kesehatan Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2025. Mewakili Provinsi Kepulauan Riau, Posyandu Kasih Bunda akan berkompetisi dengan Posyandu dari seluruh Provinsi se Indonesia.

Posyandu Kasih Bunda berada di Kelurahan Tanjung Uban Utara, Kecamatan Bintan Utara yang diketuai oleh Yulian Yuliani. Dengan 7 inovasi kreatif yang dilakukan, Posyandu Kasih Bunda sangat konsisten melaksanakan perannya sesuai dengan isu strategis yang harus dijawab dengan solusi.

7 inovasi tersebut yakni SAPO TAHU (Sayuran Hidroponik untuk Ketahanan Pangan Keluarga), GEBER SEHAT (Gerakan Bersama Senam Sehat), RAJAS (Ramuan Jamu Sehat), GERJEB (Gerakan Jemput Balita), GERMAS TAN (Gerakan Masyarakat Tanam), GERSAYBU (Gerakan Sayang Ibu) dan terakhir pemberian Reward (Penghargaan) bagi balita yang lulus ASI Eksklusif.

“Ini kebanggaan untuk seluruh kader Posyandu di Bintan. Semua inovasi termasuk capaian tadi sudah dipaparkan, apapun hasilnya, seluruh Posyandu di Bintan tetap berkomitmen meningkatkan pelayanan lewat inovasi maupun terobosan yang akan terus dikembangkan” kata Hafizha, Ketua Pembina Posyandu Kabupaten Bintan, usai mendampingi Kader Posyandu Kasih Bunda melakukan Presentasi dan Penilaian Tim Pusat secara virtual, Kamis sore (16/10) di Gedung Daerah Kepri.

Hafizha juga menambahkan, keberhasilan masuk dalam nominasi tingkat nasional ini bukanlah akhir dari pelayanan Posyandu yang inovatif. Hal ini justru menjadi penambah semangat untuk terus meningkatkan mutu pelayanan serta edukasi kesehatan kepada masyarakat.

Dua inovasi unggul yang dipaparkan adalah SAPO TAHU dan GERJEB. Inovasi ini fokus pada percepatan penurunan stunting sebagaimana yang diamanatkan dalam Perpres RI Nomor 72 Tahun 2021. Pendekatan partisipatif berbasis potensi lokal mampu membuat balita terindikasi stunting mempunyai asupan nutrisi segar lewat tanaman hidroponik di pekarangan rumah.

Selanjutnya Gerakan Jemput Balita juga menunjukkan dampak luar biasa. Jumlah kunjungan balita ke Posyandu meningkat hingga 98 persen, bahkan 2 persen sisanya juga dilakukan intervensi dengan kehadiran kader Posyandu langsung ke rumah-rumah untuk melakukan pengecekan (penimbangan, pengukuran serta pemantauan tumbuh kembang).

Editor:SIVA

Pos terkait

Comment