Pokmaswas Punya Tugas Berat Jaga Pencemaran laut

  • Whatsapp

 

Nyanyang saat mengukuhkan 7 Pokmaswas kawasan Timur Pulau Bintan,Senin (5/5) di Hotel Aston Tanjungpinang

BAROMETERRAKYAT.COM, KEPRI – Untuk mewujudkan kolaborasi antara Konservasi Indonesia dan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepulauan Riau sebagai upaya memperkuat kapasitas masyarakat dalam menjaga kelestarian sumber daya kelautan di wilayah konservasi,Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) diberikan pelatihan disejalankan dengan pengukuhan tujuh Pokmaswas baru di Kawasan Konservasi Taman Wisata Perairan (TWP) Timur Pulau Bintan.

Saat membuka kegiatan Wakil Gubernur Kepulauan Riau, Nyanyang Haris Pratamura menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah menyelenggarakan kegiatan strategis ini, dan menekankan pentingnya menjaga keberlanjutan ekosistem laut Kepulauan Riau yang 96 persen wilayahnya merupakan perairan.

“Peran Pokmaswas sangat strategis sebagai garda terdepan dalam menjaga kawasan konservasi. Laut kita adalah permata biru Indonesia, kekayaan yang harus kita jaga bersama,” ujarnya di Hotel Aston, Tanjungpinang,Senin (5(5).

Ketujuh Pokmaswas yang dikukuhkan berasal dari berbagai wilayah di Kabupaten Bintan, yakni: Pokmaswas Gurita Kawal (Kelurahan Kawal, Gunung Kijang), Pokmaswas Bintang Laut (Desa Mantang Baru, Mantang), Pokmaswas Perisai (Desa Mapur, Bintan Pesisir), Pokmaswas Srikandi (Desa Berakit, Teluk Sebong), Pokmaswas Pusat Berkumis (Desa Teluk Bakau, Gunung Kijang), Pokmaswas Camar Laut (Desa Malang Rapat, Gunung Kijang), dan Pokmaswas Dugong (Desa Pengudang, Teluk Sebong).

Ia juga menyoroti urgensi peningkatan pengawasan terhadap pencemaran laut yang sering terjadi, terutama saat musim angin utara antara Oktober hingga Januari. Untuk itu, menurutnya, dibutuhkan kerja sama lintas sektor dan lintas negara, termasuk koordinasi erat dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura, serta pihak kedutaan besar terkait.

“Hal ini kami nilai sangat krusial untuk mencegah dan menangani pencemaran lintas batas yang dapat mengancam ekosistem laut dan keberlanjutan sumber daya pesisir di wilayah perairan perbatasan Indonesia,” jelasnya.

Editor: RAMDAN

Pos terkait

Comment