Dharmasraya, Sumbar (BR) – Penjabat Bupati Kabupaten Dharmasraya, H. Syafrizal bersama Kapolres AKBP Lalu Muhammad Iwan Mahardan, melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke areal pertambangan PT Sinamar Lintas Nusantara (SLN), di Nagari Sinamar, Kecamatan Asam Jujuhan. Perusahaan yang bergerak di sektor tambang batubara itu disinyalir telah melakukan penambangan yang tidak bertanggungjawab sehingga membawa petaka bagi rakyat Dharmasraya.
Bupati dan Kapolres menyaksikan sendiri betapa perusahaan yang dikendalikan orang berkebangsaan India itu melakukan penambangan tidak sesuai dengan ketentuan teknis. Kepala Dinas ESDM Drs. Saikrasno, M.Si dalam tulisan yang disharekan oleh Bagian Humas Pemkab Dharmasraya itu menjelaskan, dari cara membuat galian saja sudah tidak menurut teknis menambang. Oleh karena itu terjadi longsor yang cukup parah. “Mestinya tingkat kemiringannya tidak seperti ini dibuat supaya tidak longsor,” katanya.
Yang membuat mirisnya, lanjut Saikrasno, PT SLN tidak melakukan penimbunan terhadap lubang tambang. Akibatnya terdapat lubang lubang besar menganga. Lantaran musim hujan, lubang lubang yang sangat dalam itu tergenang air, sehingga melahirkan danau danau kecil. Setidaknya ada lima danau, masing masing tidak kurang dari tiga sampai lima hektar. Danau danau tersebut cukup berbahaya bagi biota perairan karena diduga mengandung sulfur.
Selain itu, Danau danau tersebut, menurut Kepala BLH dr. Rahmadian, sebagian langsung berhubungan dengan aliran sungai, sehingga air sungai bisa masuk ke dalam danau dan juga sebaliknya. Rahmadian sendiri belum mengetahui persis apa saja kandungan kimia yang terkandung dalam air danau bekas tambang, namun hasil penelitiannya menunjukkan belum membahayakan bagi kehidupan manusia.
(Sumber:Humas Pemkab Dharmasraya)
Comment