Dewi Ansar saat mengalungkan tanda peserta pelatihan Pelaku UMKM Perempuan. (F.Istimewa)
Barometerrakyat.com,kepri -Program inkubasi bisnis ini adalah program strategis dan terencana untuk membantu pelaku usaha kecil dan menengah perempuan dengan menerapkan attitude dan skill entrepreneurship secara berkelanjutan. Program inkubasi bisnis ini akan memberikan hasil yang cukup baik bagi peserta dalam meningkatkan kapasitas atau kemampuan berbisnis maupun jejak bisnis dalam jangkauan pemasaran.
Inkubasi bisnis pengembangan usaha perempuan UMKM naik kelas diikuti
68 peserta yang terdiri dari 40 peserta dari Kabupaten Bintan dan 28 peserta dari Kota Tanjungpinang. Kegiatan akan dilaksanakan selama 4 bulan dimulai dari bulan Agustus sampai bulan Desember tahun 2022.
“Sesuai dengan harapan kita bersama bahwa program ini untuk mendorong penguatan teknologi para wirausaha perempuan yang hasilnya untuk meningkatkan dampak dalam ekonomi Provinsi Kepulauan Riau,” kata Ketua TP PKK Provinsi Kepri Dewi Kumalasari Ansar saat membuka pelatihan inkubasi bisnis
pengembangan usaha perempuan UMKM naik kelas di Aula kantor Bupati Bintan.
Dewi Ansar mengungkapkan bahwa program inkubasi bisnis ini sangat bermanfaat bagi pelaku usaha perempuan baik di Kota Tanjungpinang maupun Kabupaten Bintan guna meningkatkan dan mengembangkan usaha bisnisnya.
“Karena inkubasi bisnis merupakan program yang bertujuan untuk mendukung para pemula bisnis dalam meningkatkan bisnisnya sehingga bisa berkembang dan maju menjadi wirausaha yang tangguh dan berdaya saing,” ungkap Dewi Ansar.
Dewi Ansar juga mengatakan bahwa potensi UMKM perempuan di Provinsi Kepri khususnya di Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan masih perlu dimaksimalkan. Masih banyak wirausaha perempuan yang menghadapi banyak tantangan dalam mengembangkan usahanya mulai dari tantangan akses permodalan, akses pengetahuan, akses pasar dan lingkungan dari para wirausaha perempuan.
“Para wirausaha perempuan harus lebih bersemangat dalam menatap masa depan dengan meningkatkan ilmu pengetahuannya,” tutur Dewi Ansar.
Comment