“Untuk usaha ini, kita merintis kurang lebih 12 tahun dan alhamdulilah hasilnya cukup lumayan untuk membatu ekonomi keluarga dan Kita juga menerima permintaan dari konsumen seandainya ia minta besar atau satu bijinya dua tau tiga ribu kita siap membuatnya dan mengantarkanya,” ucapnya.
Ia mengatakan masyarakat disini berawal mula menyebut makanan ini sebagai otak-otak karena makanan ini memiliki tekstur dan warna yang mirip dengan organ otak manusia.
“Meski disebut dengan nama otak-otak, namun makanan ini tidak menggunakan bahan dasar otak sama sekali melainkan menggunakan bahan ikan sotong makanan yang menjadi salah satu makanan yang menyehatkan,” tutupnya.
Ahmad Jailani
Comment