BAROMETERRAKYAT.COM, JAKARTA – Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengeluarkan pernyataan mengejutkan. Ia mengakui aparat keamanan TNI-Polri seringkali dijadikan tempat pelindung alias beking yang aman untuk menjalankan bisnis narkoba.
“Karena narkoba adalah bisnis. Bisnis yang ilegal. Bisnis yang mencari tempat yang aman, tempat yang aman yaitu aparat keamanan, polisi dan TNI,” kata Gatot saat Pembukaan Gashuku Dan Rakernas Forki 2016 di Mabes TNI Jakarta, Sabtu (27/2).
Untuk itu, Panglima TNI ini mengatakan, telah menginstruksikan seluruh jajarannya mulai Panglima Komando Utama (Pangkotama), Komandan Satuan (Dansat) untuk terus melakukan pembersihan internal di masing-masing satuan.
“Kemarin ditemukan (prajurit pengguna narkoba) saat tes urine, ketika ada operasi mendadak di perumahan prajurit, positif, dari situ kita kembangkan, dan mudah-mudahan terus bersih-bersih,” ungkapnya.
“Saya sadar itu. Bagi yang berhasil mengungkap itu prestasi. Tapi bila ada yang tertangkap maka komandannya pun akan bertanggung jawab,” imbuhnya.
Bahkan Gatot mengaku, akan memecat prajurit TNI yang terbukti terlibat dalam penyalahgunaan narkoba. “Jadi apabila dia (prajurit) sudah terkena narkoba, maka dia tak bisa menjadi prajurit TNI, hukuman tambahan dipecat. Sebab prajurit TNI itu dilatih dan persenjatai,” ujarnya.dikutip dari okezone.com
Gatot mengakui, meski kesejahteraan prajurit sudah banyak mengalami kemajuan. Tapi kebutuhan hidup semakin mahal.
“Jadi seorang Tamtama, Bintara, bahkan perwira kalau dia tak menabung, dia tak bisa menyekolahkan anaknya sampai kuliah, universitas, karena mahal. Ini peluang yang mereka (pebisnis narkoba) lihat,” ujarnya.
Mengenai pembentukan Satgas Narkoba, Gatot mengaku siap membantu dan memberikan pasukan yang terbaik. Apalagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bila Indonesia sudah darurat narkoba.
“Apa yang dikatakan Kepala BNN (Badan Narkotika Nasional), kami siap memberikan (pengamanan) 24 jam, memberikan pasukan yang terbaik,” tutur Gatot.
Sumber:okezone.com
Comment