Suami dari Sofi Helmina ini juga mengatakan keberaniannya dalam mengendari kapal karena adanya MPL sehingga ia tidak canggung lagi untuk mengarungi samudra dengan kapalnya meskipun itu memliki resiko yang besar.
Setelah memutuskan untuk berhenti menjadi nahkoda kapal, pada tahun 2004 Pria 46 tahun ini memutuskan untuk menjadi tenaga honorer di Dinas Kelautan dan Perikanan sebagai nahkoda kapal pengawas perikanan Kabupaten Padang Pariaman.
“Setelah memutuskan untuk meninggalkan dunia perkapalan saya memilih untuk mnjadi tenaga honorer di Dinas Kelautan dan Perikanan sebagai nahkoda kapal pengawas perikanan Kabupaten Padang Pariaman dan setelah dua tahun menjadi tenaga honorer pada tahun 2006 saya diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil,” Terangnya
Bapak dari dua anak ini juga menyebutkan pada tahun 2008 ia ditugaskan belajar di Sekolah Tinngi Perikanan Jakarta hingga tahun 2013, setelah menyelesaikan studinya ia memutuskan kembali ke Dinas Perikananan dan Kelautan dimana sebelumnya pernah menjadi ajudan bupati dan di tempat di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Padang Pariaman dan pada tahun 2018 terpilih menjadi Wali Nagari di Lareh Nan Panjang Selatan.
Selama dua tahun menjabat, dia sudah menorehkan prestasi diantaranya terdepan dalam membina kesadaran Pelunasan PBB tahun 2018, Nagari terbaik UPK tahun 2018, pada tahun 2019 meraih Piagam maghrib berjamaah dari KUA Kecamatan VII Koto Sungai Sariak dan terpilih sebagai Nagari Sadar Hukum dari Kantor Wilayah Hukum dan HAM pada tahun 2019.
Saat ini Nagari Lareh Nan Panjang menjadi primadona di Padang Pariaman berkat usaha yang dilakukan dari sebuah lembaga sosial yang melakukan pembinaan penanaman Jambu Biji pada 2009 disaat setelah Nagarii ini porak poranda di lamun Gempa dahsyat.
Sehingga setiap rumah memiliki tanaman Jambu Biji dan yang membuat nagari Lareh Nan Panjang menjadi Nagari Ikon Wisata Agro Jambu Biji Padang Pariaman.
Comment