Sehari sebelumnya, Senin (7/3), Ketua Umum TP PKK Pusat Tri Tito meresmikan Pulau Penyengat sebagai Pulau Digital dan melaksanakan lokakarya nasional yang diikuti oleh TP-PKK se Indonesia.
Usai acara, Tri Tito menyampaikan dipilihnya Provinsi Kepri sebagai tuan rumah HKG PKK ke 50 tahun 2022 tingkat nasional ini sebagai penghargaan terhadap prestasi-prestasi yang telah dimiliki oleh TP-PKK Kepri.
Tri ingin seluruh TP-PKK secara nasional mengetahui bahwa apabila mereka melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berorientasi pada prestasi dan kinerja yang baik, maka penghargaan seperti ini akan datang dengan sendirinya.
“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada TP PKK Kepri bahwa mereka tidak hanya membantu kesejahteraan masyarakat, tetapi juga membantu TP PKK Pusat dalam mencapai target nasional membantu pemerintah dalam pembangunan,” ujar Tri.
Senada dengan Ketua TP PKK Pusat, Mendagri Tito Karnavian dalam arahannya juga menyebut Kepri dipilih sebagai tuan rumah HKG PKK tahun ini adalah selain karena untuk mendorong perhatian lebih kepada Kepri karena terdampak covid19 dalam hal pariwisata, juga karena TP-PKK Kepri baik tingkat provinsi maupun Kabupaten Kota sangat inovatif dan aktif.
“Salah satunya seperti aplikasi yang diluncurkan tadi, SIAP PANDU. Kita memang tidak dapat menghindar dari digitalisasi,” kata Menteri Tito.
Tito menambahkan, PKK merupakan mesin sosial yang paling ekstensif di Indonesia. Satu-satunya organisasi yang bisa sampai ke level keluarga. Namun permasalahan utama PKK ada pada manajemen dan sumberdaya.
“Manajemennya harus dibuat lebih profesional dengan kunci utama leadership. Kemudian sumber daya yang dapat dihimpun melalui dana hibah, memasukkan program PKK dalam program OPD, dan melalui mekanisme CSR. Tanpa ada dukungan tersebut PKK akan mati suri,” ungkap Menteri Tito.
Comment