BAROMETERRAKYAT.COM, Tanjungpinang. Melihat kurangnya perhatian Masyarakat Kota Tanjungpinang dalam menjaga dan memahami sejarah yang ada di Kepulauan Riau, Lembaga Amanah Riau Hulu Kuala (Laruka) Tanjungpinang akan menggelar kegiatan Observasi dan Konservasi Cagar Budaya 2017, direncanakan pada Oktober 2017 mendatang.
Dalam kegiatan tersebut, Laruka Tanjungpinang akan menggandeng sejumlah akademisi dari Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Sultan Abdurrahman (STAIN SAR) Kepri.
Dalam hal ini, STAIN SAR Kepri di wakili oleh Dewan Mahasiswa (DEMA) STAIN SAR Kepri yang langsung menjadi panitia kegiatan bersama Laruka Tanjungpinang.
“Rencana pada bulan Oktober nanti, ini baru rencananya, yang pasti tetap pada tahun ini , dan kegiatan ini kita memang ingin kembali mengkaji sejarah, yang mana sejarah yang sudah menjadi Benda Cagar Budaya yang ada Kepri khususnya di Kota Tanjungpinang kurang di perhatikan,” ucap Ketua Laruka Tanjungpinang, Dg. Marzuki, Kamis (7/9).
Lanjutnya, dalam kegiatan itu, pihaknya bersama DEMA STAIN SAR Kepri akan meninjau di beberapa titik situs cagar budaya.
“Nanti kita akan turun ke lokasi cagar budaya, kita sesuaikan dengan silabus observasi yang akan kita lakukan, kita akan menjadikan situs sejarah yang ada sebagai sarana pendidikan agar adik adik mahasiswa mengerti tentang Sejarah Ketamaddunan Melayu,” katanya.
Dikesempatan yang sama, Ketua DEMA STAIN SAR Kepri, Fahri Suhendra saat dikonfirmasi membenarkan akan ada agenda kegiatan observasi cagar budaya di Tanjungpinang.
“InsyaAllah kegiatan ini merupakan penunjang Mata Kuliah Tamaddun Melayu di STAIN SAR, Kita juga ingin, mahasiswa kita mengerti akan sejarah yang ada di Bumi Segantang Lada,” ungkapnya.
Ia juga mengatakan akan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait,untuk kelancaran kegiatan observasi tersebut.
“Sementara ini, saya terus berkoordinasi dengan Ketua Laruka Tanjungpinang, dan pihak Laruka siap membantu Observasi Cagar Budaya ini, semoga kegiatan ini akan menciptakan kembali mahasiswa yang cinta akan sejarah kemelayuan yang ada di tanah melayu, khususnya di Tanjungpinang.” tutupnya
Muhammad Danu
Comment