Komplotan Cyber Fraud dari Cina dan Taiwan Ditangkap di Batam

  • Whatsapp
Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol. Erlangga (Kanan) dan Kapolresta Barelang AKBP Prasetyo Rachmat Purboyo (Tengah)

BAROMETERRAKYAT.COM, BATAM. Sebanyak 47 orang Warga Negara Asing (WNA) asal Tiongkok dan Taiwan diduga komplotan Cyber Fraud diamankan oleh Polresta Barelang.

Pelaku diduga telah melakukan praktek penipuan dan pemerasan terhadap warga negara Tiongkok yang berada dinegaranya RRC, yang dioperasikan dari Batam, Kepulauan Riau.

Hal ini disampaikan oleh Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol. Erlangga saat Konferensi Pers di Polresta Barelang Jumat (20/9).

Erlangga memaparkan, 45 pelaku diamankan di dua tempat berbeda, lokasi pertama sebanyak 31 pelaku diamankan di Ruko Taman Niaga Mas Sukajadi dan 16 pelaku diamankan di Ruko Grand Orchid.

Pelaku komplotan Cyber Fraud dihadirkan saat konferensi pers di Mapolresta Barelang

“18 Warga Negara Tiongkok dan 2 orang diantaranya adalah wanita, dan 29 orang lagi merupakan Warga Negara Taiwan dan 2 orang. Pelaku datang secara bertahap semenjak bulan Mei yang lalu,” ujarnya.

Ditempat yang sama, Kapolresta Barelang AKBP Prasetyo Rachmat Purboyo menjelaskan, mereka melakukan penipuan dan pemerasan terhadap warga negara Tiongkok yang berada di RRC dengan menggunakan jaringan Internet.

“Modus yang dilakukan adalah berpura-pura sebagai petugas yang berwenang seperti mengaku sebagai Polisi Republik Of China dan menghubungi korbannya bahwa ada keluarganya atau yang bersangkutan ada masalah hukum dan diminta untuk mentransfer sejumlah uang ke Rekening pelaku yang berada disebuah Bank yang ada di China,” jelasnya.

Barang bukti yang berhasil diamankan

Dalam menjalankan aksinya, lanjut dia, ada seorang aktor Intelektual yakni Inisial MK yang berada di China, yang memerintahkan satu pelaku yang berada di Batam dengan Inisial Y untuk menerima orang China yang dikirim tersebut masuk melalui Jakarta,

“Disamping itu tugas lain dari Y sendiri adalah mengawasi dan melatih mereka untuk memainkan peran sebagai petugas Kepolisian China dalam menjalankan aksi penipuan dan pemerasan,” ujarnya.*

Pos terkait

Comment