Para peserta pelatihan scafolding
Yang digelar oleh LPNU Batam
(f.LPNU)
BR.BATAM-Sungguh luar biasa perjuangan pemuda asal pulau Galang Batam. Demi mengejar impianya mendapatkan ilmu untuk jenjang bekerja, pemuda ini sanggup menempuh puluhan kilo meter untuk dapat mengikuti pelatihan scafolding yang diadakan oleh Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) Batam.
Meski tiap hari,Danang harus bolak-balik Galang-Batam namun semangatnya untuk mengikuti pelatihan Scafolding LPNU tidak surut. Justru ia sangat antusias mengikuti pelatihan.
Perjalanan dari rumahnya ke ketempat pelatihan ditempuh dengan waktu 1 sampai 2 jam.
Danang biasanya pada pukul lima sore berangkat ke Batam. Dan akan sampai lagi ke Galang menjelang pukul 12 malam.
Ketika ditanya, apakah tidak ada rasa lelah dan capek karena harus menempuh jarak yang lumayan jauh? Pemuda 22 tahun ini justru tidak menampakkan rasa lelah.
“Kalau lelah pasti ada. Tapi, semangat untuk berubah. Semangat untuk menuntut ilmu membuat rasa lelah itu hilang. Saya sangat beruntung bisa mengikuti pelatihan (scafolding) ini. Banyak ilmu, banyak kawan yang saya dapatkan,” ujarnya.
Danang mengikuti pelatihan scafolding,selain karena diadakan secara gratis, ia juga mengejar sertifikat untuk digunakan masuk ke dunia industri.
Ia juga tak menampik bahwa setelah dari pelatihan ini bisa memperoleh penghasilan yang lumayan besar.
“Salah satu impian aku itu, bisa mendapatkan gaji yang besar. Bisa membahagiakan orang tua, mungkin dengan mengikuti pelatihan ini nantinya aku bisa diterima di industri. Terlepas dari itu, sebagai warga Galang tentu bekerja di Batam dan berpenghasilan lebih besar menjadi suatu kebanggaan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua LPNU Batam Awang Sasongko sangat mengapresiasi semangat juang salah satu peserta pelatihan scafolding batch pertama.
Ia juga secara keseluruhan mengapresiasi semua peserta yang mengikuti pelatihan dengan sangat serius dan penuh semangat. Semangat dan kemauan untuk mau semoga menular ke peserta pelatihan-pelatihan selanjutnya.
“Saya bangga dan terharu, ada salah satu peserta yang jauh-jauh dari Galang untuk mengikuti pelatihan scafolding ini. Kami punya harapan besar, karena kami (LPNU) sudah mengadakan MoU dengan beberapa perusahaan atau industri galangan kapal dan penunjang galangan kapal, harapannya peserta lulusan scafolding ini bisa terserap di dalamnya, sehingga kader-kader NU bukan menjadi penonton tapi sebagai pelaku industri,” ujar Ketua IKA ITS Kepri ini.
Menurut Cak Awang kader muda harus disiapkan untuk memimpin NU di masa akan datang.
15 hingga 20 tahun mendatang kader muda sudah siap baik dari attitudenya, ekonomi, dan wawasannya.
Menurut Cak Awang LPNU Batam akan terus mengadakan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan skill kader-kader NU.
“Semoga dengan doa kita semua, LPNU Batam bisa membawa perubahan dan menjadi pondasi awal terbentuknya kemandirian ekonomi Nahdiyin,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu Instruktur pelatihan scafolding, Pembalasen Tarigan mengaku sangat apresiasi terhadap antusiasme peserta scafolding termasuk peserta yang jauh-jauh menempuh perjalanan untuk ikut pelatihan scafolding. Menurutnya, untuk meningkatkan kemampuan dan skill memang diperlukan suatu pengorbanan dan dedikasi yang tinggi, salah satunya dengan mengikuti pelatihan scafolding yang dilaksanakan pada malam hari. Meski malam hari tapi antusiasme dan semangat peserta tidak kendur.
“Jadi walaupun traningnya malam, bahkan ada peserta yang dari Galang, tapi semangat untuk berubah, mendapatkan penghasilan yang lebih baik, kami instruktur sangat mengapresiasi itu. Kami menghargai perjuangan peserta Itu. Melihat peserta yang sangat antusias, kami instruktur juga tertantang untuk memberikan yang terbaik bagi peserta,” imbuhnya.
Pak Balas sapaan akrabnya, punya harapan besar para peserta pelatihan scafolding nantinya bisa terus mengupgrade diri. Ia juga berpesan karena pelatihan ini hanya basic saja, peserta nantinya setelah bekerja bisa mengambil pelatihan-pelatihan pada jenjang lebih tinggi. Agar peserta juga bisa terus bersaing di dunia industri.
“Karena kita ini berada di bawah organisasi NU, kita nggak hanya menambah skill, tapi juga bagaimana punya etos kerja yang baik terutama menjaga attitude dan menjaga nama baik NU. Kami punya harapan para peserta nantinya bisa terserap di industri ini,” ujarnya.
Pelatihan scafolding LPNU Batam bekerja sama dengan Disnaker Batam, Politeknik Negeri Batam, IKA ITS, IKA Undip, IKA ITB. Pelatihan scafolding ini diadakan selama 8 hari. Dan merupakan batch ketiga dari pelatihan yang diadakan oleh LPNU Batam.
Editor: RASYID BR
Comment