BAROMETERRAKYAT.COM, Tanjungpinang. Kementerian Perdagangan (Kemendag) Republik Indonesia memantau persedian stok sembako jelang Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.
Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan Kemendag RI Kasan Muhri mengatakan, pihaknya bekerjasama dengan Pemda tingkat Provinsi, kabupaten kota dan Dinas Perdagangan (Disperindak) untuk memantau kebutuhan dan ketersediaan Bahan Pokok menjelang Puasa dan Lebaran.
Pertama, pihaknya yang didampinggi Kadisperindak Kepri memantau stok daging beku di PT. Dewi Kartika Gold Storage di Jalan MT. Haryono, Kilometer 3 Tanjungpinang.
Menurutnya, dari dialong dengan distributor daging beku, Joni, stok daging masih mencukupi yaitu sebanyak 10 ton, semenatara untuk kebutuhan daging beku setiap bulannya dua ton.
“Beliau (Joni) juga sudah melakukan antisipasi karena mau puasa, jadi dagingnya akan di datangkan lagi sehingga stoknya akan bertambah,” ucapnya kepada awak media, Senin (23/4).
Bahkan, kata Kasan, harga daging beku di Tanjungpinang berkisar Rp69 Ribu per kilo, masih dibawah Harga Enceran Tertinggi (HET) nasional Rp80 Ribu per kilo.
Selain itu, pihaknya juga akan melakukan pemantauan beras, gula dan barang tidak SNI.
Direncanakan, pada hari ini pihaknya akan memantau harga daging beku di sejumlah pasar tradisional di Tanjungpinang dan gudang Bulog Tanjungpinang.
Ditempat yang berbeda, salah satu pedagang daging beku di Pasar Plantar KUD Atong menggungkap fakta harga daging beku sebenarnya yang ada di pasar. Harga daging beku, masih jauh lebih tinggi dari klaim Kemendag RI.
Bahkan harga daging beku mengalami kenaikan sebesar Rp5 Ribu perkilonya.
“Biasanya harganya Rp85.000 perkilo. Sekarang sudah naik menjadi Rp90.000 perkilo,” ungkap Atong kepada awak media belum lama ini.
Selain itu, daging ayam juga mengalami kenaikan sebesar Rp3 Ribu perkilo, dari harga Rp30 Perkilo menjadi Rp33 Perkilo.
“Naiknya sudah seminggu lalu, sekarang ini baru naik tiga ribu. Mungkin dekat puasa bisa naik lagi,” kata Roni pedagang ayam di Plantar KUD.
Comment