Gubernur Ansar bersama Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Kepri Stanley Citoro Haggard Tuapattinaja menekan tombol sirine dimulainya Survey Penyelidikan Tanah Jembatan Batam-Bintan di
atas kapal MV Trinity Surveyor
BR.KEPRI-Survey penyelidikan kedalaman tanah Jembatan Batam-Bintan di perairan Tanjung Sauh, mulai dilakukan di kapal MV Trinity Surveyor, Senin (27/5).
Survey penyelidikan kedalaman tanah ini menjadi tahapan penting dalam menyiapkan readiness criteria sebelum dimulainya pembangunan Jembatan Batam-Bintan.
Gubernur Kepri Ansar Ahmad menyebut
dimulainya survey penyelidikan kedalaman tanah ini adalah bukti keseriusan pemerintah pusat untuk mendukung pembangunan Jembatan Batam-Bintan yang menjadi mimpi masyarakat Kepri sejak lama.
Ia mengungkapkan Pemerintah Provinsi Kepri telah menyelesaikan kewajiban daerah dengan membebaskan lahan untuk landing point di sisi pulau Bintan. Begitu pula lahan landing point jembatan Babin di sisi pulau Batam telah diserahkan BP Batam.
“Semua landing point Jembatan Batam-Bintan telah bersertifikat dan kami sudah menyerahkan administrasinya ke Kementerian PUPR,” katanya.
Jembatan Batam-Bintan diyakini Ansar sebagai mesin penggerak ekonomi
Mewujudkan transformasi ekonomi Kepri yang dirancang oleh Bappenas sebagai permata biru ekonomi gerbang utara Indonesia.
Sementara Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Kepri Stanley Citoro Haggard Tuapattinaja menjelaskan tujuan survey penyelidikan tanah adalah untuk mengetahui daya dukung tanah pondasi jembatan Batam Bintan sekaligus mengoptimalkan desain struktur Jembatan Batam-Bintan.
“Hasil survey ini nantinya digunakan sebagai readiness criteria untuk engineer menentukan desain struktur yang aman untuk jembatan Batam-Bintan,” ungkap Stanley.
Editor: ERWIN
Comment