Karimun Tempat Favorit Masuk Narkoba di Kepri

  • Whatsapp

BAROMETERRAKYAT.COM, Batam. Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) masih menjadi tempat transit favorit masuknya narkoba luar negeri ke Indonesia. Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Kepri menyebutkan bahwa Karimun menempati urutan pertama pintu masuk narkoba.

“Dari hasil pemetaan kami, Karimun jadi pintu masuk terbesar masuknya narkoba ke Kepri. Mungkin, karena Karimun dekat dengan Johor,” kata Kepala BNN Kepri Nixson Manurung saat bersilahturahmi dengan ketua DPRD Kepri Jumaga Nadeak, di Graha Kepri, Jumat (12/5).

Bacaan Lainnya

Narkoba itu, sambungnya, masuk melalui pelabuhan-pelabuhan laut kecil yang tersebar disepanjang Karimun.

Urutan selanjutnya Bintan, dengan posisi yang terbuka dan memiliki pantai yang luas, para bandar kerap memanfaatkan pantai-pantai itu memasukkan barang-barang haram itu.

“Di Bintan, narkoba itu masuk lewat berakit. Informasi ini sudah kita teruskan ke Polda,” kata Nixson lagi.

Lantas bagaimana dengan Batam? Menurut pria yang baru bertugas enam bulan di Kepri ini, para bandar tidak menjadikan Batam tempat favorit.

Alasannya sederhana saja. Ketatnya pengawasan dari aparat dan maraknya razia menjadikan Batam relatif sulit.

“Kalau untuk jumlah besar, Batam agak susah,” kata Nixsonm

Maraknya narkoba di Kepri sebenarnya disadari betul pihak BNN Kepri. Namun, keterbatasan personil dan anggaran membuat badan pimpinan Budi Waseso ini dituntut ekstra keras lagi.

Bayangkan. Untuk mengawasi wilayah seluas Kepri ini, bidang pemberantasan BNN Kepri hanya memiliki sembilan personil saja.

“Karena kurang personil, kita gandeng Polda Kepri untuk ikut membantu proses pemberantasan ini,” paparnya.

Menanggapi hal ini, Ketua DPRD Jumaga Nadeak salut dengan terobosan yang dilakukan BNN Kepri. Ia juga berjanji untuk berdiri dibaris terdepan membantu BNN Kepri memberantas narkoba.

“Saya, bersama kawan-kawan lain akan mencoba mendorong alokasi anggaran untuk BNN. Pelan-pelanlah kita bantu,” janji Jumaga.

Selain membantu anggaran, Jumaga juga mempersilahkan agar BNN masuk lebih dalam ke instansi-instansi pemerintahan, tempat hiburan, hingga lokasi-lokasi yang diduga jadi sarangnya narkoba. Dengan demikian, para pengguna dan bandar akan berpikir dua kali.

“BNN harus berani. Tongkrongi tempat hiburan itu. Trus, bikin tes urin mendadak di instansi pemerinahan. Kita pasti dukung,” katanya menyemangati.

Tak hanya itu, Jumaga juga meminta sosialisasi bahaya Narkoba mulai terus didengungkan dari lingkungan keluarga.

Sebab, benteng pertama mencegah lahirnya pengguna narkoba baru, adalah keluarga.

Redaksi

Pos terkait

Comment