Dia mengatakan, tahapan eliminasi akan ditempuh melalui empat tahap yaitu akses terbuka pada tahun 2018-2019,
pra eliminasi penularan pada tahun 2020-2021, eliminasi penularan pada tahun 2022 dan pemeliaharaan pada tahun 2023-2025.
Untuk dapat mencapai tahapan tersebut, lanjut Rustam, dinkes akan meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat tentang manfaat deteksi dini HIV, sifilis dan hepatitis B,
meningkatkan pengetahuan dan tanggungjawab ibu hamil sampai menyusui, dan pasangan nya serta meningkatkan peran masyarakat untuk menjaga keluarga sehat sejak dari kehamilan.
“Sejauh ini sudah semakin meningkat kesadaran para ibu hamil untuk mengikuti skrening tiga pencakit dimaksud,” sambung Rustam.
Jumlah ibu hamil yang mengikuti skrining HIV tambah Rustam, pada tahun 2018 mencapai 1807 orang, dan yang diketahui positif sebanyak 5 orang.
Yang mengikuti skrining sifilis 1807 orang, 4 diantara nya positif. Sedangkan yang mengikuti skrining hepatitis B 1787 orang, 35 diantara nya positif.
“Dengan diketahui adanya Ibu hamil yang terinfeksi secara dini, maka upaya pengobatan terhadap Ibu yang bersangkutan menjadi lebih cepat.
Dan yang paling penting, bayi yang dilahirkan dapat dicegah agar tidak tertular dari Ibunya,” tukasnya.
Comment