Otomatis impor barang pun berhenti. Padahal impor barang lewat pelabuhan satu-satunya lahan kerja para sopir truk di Priok. Kini tak ada barang yang bisa diantarkan para sopir.
“Biasanya sehari bisa 2-3 rit (perjalanan), ini satu rit saja enggak ada. Ya satu rit Rp200 ribu sampai Rp300 ribu. Ini satu saja enggak dapat, bagaimana kita mau makan di rumah?” tuturnya.
Yulius mengatakan, setidaknya cashback ataupun keringanan lainnya dalam mengisi bahan bakar bisa mengurangi beban mereka.
Sehingga ada uang lebih yang bisa digunakan untuk membeli keperluan sehari-hari.
“Kalau buat ojek online saja, berarti menganaktirikan dong pengemudi di Tanjung Priok ini,” tuturnya.
Sumber: CNN Indonesia
Comment