BAROMETERRAKYAT.COM, JAKARTA. Presiden Indonesia Joko Widodo terus berupaya mempermudahkan ijin berusaha dan investasi dalam negeri.
Jokowi sapaan akrabnya mengataka, Indonesia sudah tertinggal jauh dari segi kemudahan berinvestasi.
Malaysia, Thailand Vietnam bahkan melompat jauh meninggalkan negara-negara Asean lain.
“Sekarang tinggal Kamboja saja yang berada dibelakang Indonesia,” kata Jokowi dihadapan Gubernur dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) se- Indonesia di Istana Negara, Jakarta, Selasa (23/1).
Ia menambahkan, kondisi ini harus diatasi, Indonesia harus berbenah dan mengejar ketinggalan dari negara tetangga tersebut.
Di tempat yang sama, Ketua DPRD Kepri Jumaga Nadeak mengatakan Pemerintah Provinsi Kepri dan DPRD Kepri telah sepakat menghapus perda penghambat investasi.
Tujuannya adalah agar pengembangan ekonomi lokal lewat investasi dapat mendukung kinerja pertumbuhan ekonomi nasional.
“Oleh sebab itu, kita akan berupaya mendorong gubernur menggerakkan sektor produktif dengan membangun infrastruktur dan mendorong investasi, terutama di Kepri,” kata Jumaga.
Ia menambahkan, ekonomi lokal yang bergerak dan tumbuh akan menciptakan nilai tambah dan pendapatan terutama bagi masyarakat Miskin. Sehingga kesenjangan pendapatan dapat dipersempit.
Selain itu, kata Jumaga, Presiden meminta daerah untuk tidak membuat perda yang memperlambat investasi.
Bila perlu, Pemerintah akan mencabut undang-undang, Keppres atau Permen yang berbelit.
Comment