BAROMETERRAKYAT.COM, Tanjungpinang. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Panusunan Siregar mengatakan pertumpuhan ekonomi Kepri sangat bergantung dengan industri manufaktur di Kota Batam. Jika pertumbuhan industri manufaktur Batam melambat, maka pertumbuhan ekonomi Kepri “kritis”.
Pasalnya, 84 persen pertumbuhan ekonomi Kepri ditentukan oleh pertumbuhan industri manufaktur di Batam.
“Jika ekspor industri manufaktur di Batam bermasalah maka akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Kepri,” ungkapnya saat pres rilis di kantor BPS Kepri, Jalan Ahmad Yani, Kamis (15/6)
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Kepri pada triwulan I hanya mencapai 2,2 persen ini disebabkan oleh ekspor industri manufaktur di kota Batam melemah.
“Data yang telah dirilis BPS harus ditindak lanjuti oleh stakeholder terkait. Stakeholder dapat mengkaji lebih lanjut agar pertumbuhan ekonomi Kepri kembali bergairah,” ungkapnya
Selain itu, ia juga meminta pemerintah untuk lebih memperhatikan empat sektor ungulan Kepri. Empat sektor ungulan tersebut menurutnya, Ekspor minyak dan lemak, Kapal Laut, kokoa atau coklat dan ikan dan udang.
“Empat sektor ini harus menjadi perhatian pemerintah, saat ini belum terlalu diperhatikan, karena pertumbuhan ekspor dari empat komoditas ungulan tersebut masih tidak terpola,” ujarnya
SAHRUL
Comment