BAROMETERRAKYAT.COM, TANJUNGPINANG. Pedagang di Tanjungpinang, Kepulauan Riau, menjerit setelah harga minyak goreng naik. Salah satu pedagang Ratna mengatakan kondisi ini terjadi sejak sebulan belakangan.
“Sudah sebulan lebih naiknya. Ini sangat memberatkan buat pedagang, saya sehari biasa habis dua liter minyak goreng,” ujarnya yang sehari-hari berjualan ayam geprek, Rabu (17/11).
Ia menyampaikan, biasanya menggunakan minyak goreng merk fortune Rp14 ribu per liter, sekarang naik menjadi Rp19 ribu per liter. Kemudian minyak goreng merek M&M dari Rp13 Ribu, naik menjadi Rp18 ribu.
Selain minyak goreng, lanjutnya, harga telur, mie kuning dan mietiau juga mengalami kenaikan. Telur 10 butir dibandrol dengan harga Rp15 ribu, kini menjadi Rp17 ribu.
“Mie kuning sekilo Rp 8 ribu naik menjadi Rp 10 ribu, mietiau biasa Rp15 ribu per kilo, sekarang naik menjadi Rp17 ribu per kilo,” ujarnya.
Kendati harga mengalami kenaikan, ia menambahkan, tidak akan menaikan harga makanan yang dijual. “Paling sekarang tetap harga lama, tapi porsi dikurangi sedikit,” imbuhnya.
Pedagang lain Heni menyampaikan, naiknya harga minyak goreng dan bahan lain sangat berdampak terhadap pedagang.
“Biasa belanja harian Rp 200 ribu, kini menjadi Rp 250 ribu. Saya berharap harga minyak ini bisa kembali seperti semula,” ucapnya.
SAHRUL
Comment