Gubernur Kepri Nurdin Jalani Tes Urine

  • Whatsapp

BAROMETERRAKYAT.COM, TANJUNGPINANG. Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun menegaskan kepada seluruh jajaran ASN di lingkungan Pemerintah Provinsi Kepri agar dapat menjadi pribadi yang bersih dari segala tindakan negatif, salah satunya terhindar dari ancaman bangsa yakni narkoba.

“Mari kita tunjukan bahwa ASN di Kepri ini bersih dari narkoba, jujur bertindak dan bertanggungjawab dalam menjalankan setiap tugas sebagai pelayan publik,” kata Nurdin saat melakukan Penandatanganan MoU antara Pemprov Kepri dengan BNN Provinsi Kepri disela-sela apel pagi bertempat di Lapangan kantor Gubernur, Pulau Dompak, Tanjungpinang, Senin (24/6).

Adapun penandatanganan sendiri terkait tentang Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekusor Narkotika di Provinsi Kepri.

Nurdin berharap penandatangan Mou ini tidak hanya sekedar tinta pena di atas meja belaka, namun bagaimana aksi nyata bukan hanya pihak terkait tapi juga dari pribadi pegawai itu sendiri.

“Inilah salah satu cara meyakinkan kepada publik bahwa kita siap memerangi salah satu penyakit sosial saat ini,” lanjut Nurdin.

Tak hanya tanda tangan MoU, Nurdin, Isdianto, Arif Fadillah juga menjalani tes urine. Selain para petinggi, pejabat Eselon II juga menjalani tes urine di lantai 4, sejalan dengan rapat evaluasi Senin. Sementara ratusan pejabat eselon IV, juga menjalani tes urine. Para pejabat eselon IV dites di Aula Wan Sri Beni Dompak.

Nurdin menegaskan para pegawai di lingkungan Pemprov Kepri harus bersih narkoba. Pihaknya akan memberi sanksi tegas kepada mereka yang positif. Salah satunya adalah di-non-jobkan.

Nurdin minta seluruh pegawai untuk menjaga kepercayaan dengan tidak menggunakan narkoba.

Ajakan Nurdin tersebut bukan tanpa alasan, karna dirinya tidak ingin kejadian penyalahgunaan narkoba di Kepri semakin berkembang. Karena kejadian itu tidak hanya merugikan diri sendiri namun juga instansi dan yang paling utama adalah keluarga.

“Dari dulu Pemerintah sudah selalu mengingatkan dan kita pun tidak mentolerir kesilapan-kesilapan yang dilakukan oknum pegawai agar tidak berkembang semakin banyak. Tidak ada niat kita untuk terjerumus. namun itulah bentuk godaan kalau tidak hati-hati. Makanya kita antisipasi sejak dini,” pungkasnya.*

Pos terkait

Comment