BAROMETERRAKYAT.COM, BATAM.
Menjelang memasuki akhir Ramadhan 1443 H, Gubernur Kepri Ansar Ahmad masih terus melakukan safari Ramadhan ke masjid yang ada di Kepri. Yang terbaru adalah safari ke Masjid Baitul Muttaqien di Tanjung Piayu, Batam, Senin (25/4).
Di masjid Baitul Muttaqien, Gubernur Ansar menyampaikan salah satu program Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau yaitu penyebaran ustad-ustad dan hafiz-hafizah ke pulau-pulau kecil di Kepri.
Tujuan dari program ini adalah agar di setiap pulau yang berpenghuni tetap memiliki seorang ahli agama untuk memberikan pengajaran tentang agama Islam.
“Tahun ini kita sudah menempatkan 50 para ustad di pulau-pulau terpencil, kita kontrak mereka selama satu tahun. Kenapa kita kontrak mereka untuk menjaga masyarakat kita di wilayah terpencil untuk menjaga akidah mereka mendorong iman mereka agar iman mereka tidak goyah dalam situasi seperti ini, tidak sedikit masyarakat kita mengidap penyakit psikologis seperti putus asa depresi dan lain-lain,” kata Ansar.
Selain itu, ustad-ustad yang ada di pulau juga tugaskan untuk mendata masjid-masjid di pulau-pulau terpencil yang masih banyak kondisinya cukup memprihatinkan.
“Saya juga akan memberikan bantuan untuk masjid-masjid di pulau-pulau terpencil supaya masyarakat bisa beribadah dengan baik,” katanya.
Ansar lalu memberikan penjelasan tentang berbagai program Pemprov Kepri seperti memberikan bantuan pinjaman modal usaha (UMKM) masing-masing 20 juta melalui Bank Riau Kepri tanpa bunga nol persen dan bunganya di tanggung oleh Pemerintah p
Provinsi.
“Pinjaman ini untuk usaha bapak atau ibuu bisa terbantu untuk modal, kita usahakan setiap tahun program ini agar usaha bapak ibu bisa berkembang dengan baik,” kata Gubernur Ansar.
Pada kesempatan tersebut, Ansar juga menyerahkan dana zakat dari BAZNAS Kepri kepada 50 orang yaitu 25 orang anak yatim dhuafa, 10 orang lansia, 5 orang marbot masjid,5 orang guru ngaji, dan 5 orang santri tahfidz.
Terakhir mantan Bupati Bintan ini menyampaikan setelah lebaran nanti akan diserahkan bantuan operasional posyandu masing-masing Rp5 juta.
“Menjadi pemimpin tidak boleh emosional, pemimpin harus sabar, tetap semangat kita berdoa semoga ramadhan ini kita di terima oleh Allah SWT dan tetap istiqomah,” tutupnya.
Comment