Kapolres Lingga
AKBP Pahala Martua Nababan, S.H., S.I.K., M.H., mengecek lahan pertanian jagung
pipil di Desa Bukit Belah,Sabtu (8/8/2025)
(f.istw)
BAROMETERRAKYAT COM,LINGGA-Komitmen Polri dalam mendukung ketahanan pangan nasional kembali mendapat sorotan positif. Di bawah kepemimpinan Kapolres Lingga, AKBP Pahala Martua Nababan, S.H., S.I.K., M.H., jajaran Polres Lingga bergerak cepat dan nyata dengan menginisiasi pengolahan 30 hektare lahan tidur menjadi lahan pertanian produktif jagung pipil. Di Desa Bukit Belah, Kabupaten Lingga. Langkah ini menempatkan Polres Lingga sebagai pionir dalam gerakan ketahanan pangan berbasis masyarakat. Sabtu (8/8/2025)
Program ini dilaksanakan di atas lahan milik warga atas nama Bapak Sahari. Sebanyak 10 hektare lahan awal telah digarap, sementara 20 hektare sisanya akan dikembangkan secara bertahap. Penanaman dilakukan dengan sistem pertanian modern yang berorientasi pada hasil dan keberlanjutan lingkungan.
AKBP Pahala Martua Nababan, S.H., S.I.K., M.H., Kapolres Lingga menegaskan, keterlibatan Polres dalam program ini bukan sekadar simbolik, melainkan bentuk pengabdian nyata aparat kepolisian dalam menjawab tantangan strategis bangsa.
“Ketahanan pangan adalah fondasi utama bagi stabilitas bangsa. Kami di Polres Lingga berkomitmen untuk tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga mendukung kemandirian pangan sebagai bentuk nyata pengabdian kepada negeri,” ujar AKBP Nababan.
Ia juga menyampaikan bahwa krisis pangan yang mengancam global adalah masalah nyata yang membutuhkan kolaborasi lintas sektor.
“Kami ingin mengubah cara pandang masyarakat bahwa tugas Polri hanya di ranah hukum dan keamanan. Saat ini, kami juga harus hadir di tengah masyarakat sebagai bagian dari solusi dan salah satunya adalah dengan mendukung ketahanan pangan,” lanjutnya.
Dengan pendekatan humanis dan kolaboratif, jajaran Polres Lingga terlibat langsung di lapangan mendampingi petani, menyalurkan bantuan pupuk, serta memastikan proses tanam berjalan sesuai prinsip pertanian berkelanjutan.
Empat hektare pertama kini telah ditanami varietas jagung pipil unggulan dengan produktivitas tinggi. Enam hektare sisanya dikembangkan dengan metode tanam baris berbasis konservasi lahan. Program ini tidak hanya menambah pasokan pangan dan pakan ternak lokal, tetapi juga membuka peluang kerja dan meningkatkan kesejahteraan petani.
Inisiatif ini dijalankan dengan semangat gotong royong, melibatkan pemerintah daerah, kelompok tani, serta masyarakat luas. Polres Lingga berharap langkah ini bisa menjadi model inspiratif nasional bagi daerah lain dalam memanfaatkan lahan tidur demi memperkuat ketahanan pangan Indonesia.
AKBP Pahala Martua Nababan menegaskan kembali, bahwa pengolahan 30 hektare lahan ini adalah komitmen jangka panjang. Polres Lingga akan terus mengawal hingga seluruh area bisa dimanfaatkan secara optimal.
“Ketahanan pangan bukan hanya tanggung jawab pemerintah pusat atau kementerian. Ini adalah tugas seluruh elemen bangsa, termasuk kami di Polri. Kami ingin hadir lebih dekat dengan rakyat, tidak hanya menjaga, tapi juga membangun,” pungkasnya.
Langkah transformatif Kapolres Lingga ini membuktikan bahwa institusi Polri dapat mengambil peran strategis di luar tugas pokoknya menjadi motor perubahan sosial dan ekonomi demi masa depan bangsa yang lebih mandiri dan sejahtera.
Editor: SIVA AR
Comment