Prosesi penyiraman air kembang kepada kader Banser yang telah mengikuti DTD oleh para Kiai NU
(f dok Banser)
BR.TANJUNGPINANG- Setelah selama tiga hari para peserta digembleng fisik dan mental di Diklat Terpadu Dasar (DTD) Banser PC GP Ansor Kota Tanjungpinang angkatan ke II, Diklat ditutup dalam suatu upacara pembaitan.
Upacara pembaitan dipimpin oleh KH Sunaryo selaku penasehat PC GP Ansor Kota Tanjungpinang, dan diikuti oleh seluruh peserta Diklat,di halaman GOR Pondok Pesantren Modern Al Kautsar Tanjungpinang,Minggu (27/10).
Dalam sambutannya KH Sunaryo sangat mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan DTD ke II Banser.
Ia menegaskan, lelah yang dialami oleh para peserta selama tiga hari mengikuti Diklat ini merupakan wujud perjuangan generasi NU dalam merawat dan membesarkan organisasi Nahdlatul Ulama.
” Ini adalah sebuah proses, sehabat semua jangan ada keraguan untuk terus berkhitmad di NU,” ucap KH Sunaryo memberi semangat.
Ia berpesan, jadikan berkhitmat di NU tanpa pamrih dan batas,karena sesungguhnya para sahabat adalah santri penerus perjuangan NU.
Usai pembaitan para peserta Diklat melakukan prosesi penghormatan dan mencium bendera merah putih,Pataka NU,Banser dan Ansor.
Kemudian satu persatu kader Banser baru ini dimandikan air bunga wangi yang dilakukan oleh KH Sunaryo dan Kiai Fadholi
Selanjutnya untuk menanamkan jiwa korsa seluruh peserta Diklat dan para komandan Banser melaksanakan long mach sepanjang 8 Km melewati jalan disekitar pondok pesantren.
Sementara itu Ketua PC GP Ansor Kota Tanjungpinang Romdhon Kholili mengatakan, usai Diklat perjuangan untuk berkhitmad di NU masih panjang.
” Ini adalah bentuk kaderisasi untuk keberlangsungan organisasi.Kini sahabat punya tanggungjawab yang lebih besar untuk terus berkhitmad di NU,karena kita semua adalah santri,” tegasnya.
Ia juga berpesan agar mengabdikan diri di lingkungan masyarakat dengan menerapkan ilmu dan keterampilan yang diperoleh selama Diklat dan
berkontribusi pada pembangunan daerah.
Penulis: RONY
Editor: RASID
Comment