Dialog Lintas Agama, Perlindungan Hak-Hak Perempuan Dan Anak Kepri Jadi Prioritas

  • Whatsapp

BR. KEPRI –
Masalah perlindunga terhadap hak-hak perempuan dan anak di Kepri merupakan hal yang wajib menjadi prioritas. Mengingat berbagai permasalahan-permasalahan baik secara diskriminatif maupun secara kekerasan yang dialami oleh perempuan dan anak yang telah banyak diabaikan hak-hak yang seharusnya mereka dapatkan.

Jika dilihat hal tersebut dari prespektif agama, dalam setiap agama tentunya menjunjung tinggi martabat wanita dan menempatkan anak-anak sebagai karunia Tuhan Yang Maha Kuasa dan wajib dijaga dan dilindungi sebagai amanah sang pencipta yang kelak akan dipertanggungjawabkan.

“Oleh karena itu, permasalahan-permasalahan yang dialami oleh perempuan dan anak di Kepri merupakan tantangan bagi kita semua untuk dapat kita tangani bersama, karena pemenuhan hak perempuan dan anak serta melindungi mereka dari segala bentuk kekerasan merupakan salah satu perwujudan dari misi Provinsi Kepri yang ketiga, yaitu mewujudkan kualitas SDM yang berkualitas, sehat dan berdaya saing dengan berbasiskan iman dan taqwa,” ujar Ketua Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial (LKKS) Provinsi Kepulauan Riau Dewi Kumalasari Ansar saat membuka kegiatan Dialog Lintas Agama Provinsi Kepulauan Riau tahun 2022 di Aula Wan Seri Beni, Dompak.

Kegiatan yang mengusung tema “Perlindungan Perempuan dan Anak dalam Perspektif Agama” ini diikuti oleh 500 mahasiswa/mahasiswi dari perguruan tinggi se-Kota Tanjungpinang.

Dengan Narasumber dari dari tokoh agama Islam Ustadzah Siti Habibah, dari tokoh agama Hindu Ketut Suardita, dari tokoh agama Budha Parijo, dari tokoh agama Katolik Romo Agustinus Dwi Pramono dan dari tokoh agama Kristen Protestan Ananda S. Pasaribu serta didaulat sebagai Moderator Sudirman Latif dan Eka Bambang.

Dewi mengimbau agar
menjaga kerukunan dan persatuan di Kepri, dengan menjaga hal tersebut maka dapat bersama menjawab tantangan-tantangan yang ada di Kepri, salah satu tantangan dalam menangani permasalahan-permasalahan diskriminatif dan kekerasan yang banyak dialami oleh perempuan dan anak pada saat ini.

Pos terkait

Comment