Umzakirman memiliki 5 tanah dan bangunan senilai Rp 1.801.140.000.000 (triliun). Alat transportasinya ada 4 unit senilai Rp 324 juta.
Harta bergerak lainnya tidak ada, namun dia memiliki surat berharga senilai Rp 63.007.675.
Dia juga tidak memiliki kas, harta lainnya, serta utang. Sehingga total harta kekayaannya Rp 1.801.527.007.675.
7. Kepala Sekolah SMKN 5 Kota Tangerang, Nurhali
Nurhali memiliki 5 unit tanah dan bangunan senilai Rp 1.601.352.000.000. Alat transportasi tiga unit senilai Rp 558 juta.
Harta bergerak lainnya senilai Rp 74 juta, kas dan setara as senilai Rp 4,5 juta, sedangkan harta lainnya senilai Rp 30 juta.
Sub total Rp 1.602.018.500.000. tercatat utang yang dimiliki ada Rp 46 juta. Sehingga total harta kekayaannya Rp 1.601.972.500.000.
8. Wakil Direktur Telkom, Muhamad Fajrin Rasyid
Fajrin memiliki 4 unit tanah dan bangunan senilai Rp 3,350 miliar. Alat transportasi ada dua unit senilai Rp 110 juta.
Harta bergerak lainnya Rp 243 juta. Surat berharga ada Rp 1.522.155.159.463.
Kas dan setara kas ada Rp 2.007.312.874, kemudian harta lainnya ada Rp 258,8 juta. Sun total Rp 1.528.124.272.337.
Tercatat dia tidak memiliki utang, sehingga total harta kekayaannya senilai Rp 1.528.124.272.337.
9. Anggota Wantimpres, Muhamad Mardiono
Mardiono memiliki 180 tanah dan bangunan senilai Rp 653.101.250.000. Alat transportasi yang dimiliki ada 16 unit totalnya senilai Rp 7.725.950.000.
Harta bergerak lainnya Rp 1.125.000.000. Surat berharga Rp 652.539.783.465. Kas dan setara kas Rp 1.584.755.115, harta lainnya ada Rp 10.172.321.447. Sub total Rp 1.326.249.060.027.
Mardiono juga memiliki utang Rp 49.869.609.294. Sehingga total harta kekayaanya Rp 1.276.379.450.733 (triliun).
10. Wakil Camat Sekretariat Kota Jaksel, Jan Hider Oslannd P
Jan Hider tercatat memiliki harta kekayaannya senilai Rp 958.604.000.000. Harta itu terdiri dari 2 unit tanah dan bangunan senilai Rp 958.178.000.000.
Memiliki 5 unit alat transportasi senilai Rp 480.500.000. Harta bergerak lainnya senilai Rp 25,5 juta. Kas dan setara kas ada senilai Rp 20 juta. Sub total Rp 958.704.000.000. Jan juga memiliki utang Rp 100 juta. Sehingga total Rp 958.604.000.000.
Namun,Jan Hider mengakui ada salah ketik saat menyetorkan LHKPN. Seharusnya data yang masuk bukan Rp 900 miliar, melainkan Rp 900 juta.
“Itu hanya kesalahan ketik, nilai tanah itu sesungguhnya Rp 956.628.000, bukan Rp 956.628.000.000 sebagaimana bukti PBB,” ujar Jan kepada wartawan.
Dia juga mengatakan tidak mungkin harga tanah di Depok untuk per meternya seharga Rp 2 miliar. Dia pun berani menunjukkan bukti-bukti soal kepemilikan tanah itu.
“Nggak mungkin harga tanah per meter di Depok Rp 2 miliar per meter. Nanti boleh saya tunjukkan datanya,” imbuhnya.
Redaksi | Detikcom
Comment