BAROMETERRAKYAT.COM, TANJUNGPINANG. Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Kesehatan Tanjungpinang Nugraheni Purwaningsih mengungkapkan penyebab terjadinya lonjakan kasus COVID-19 di wilayah setempat.
Ia menyampaikan, tingginya angka kasus COVID-19 ini tidak bisa disebut pemerintah gagal menanganinya. Menurutnya, peningkatan kasus disebabkan karena tracing menggunakan rapid tes antigen.
“Sekarang tracing sudah menggunakan antigen. Jadi virus corona dapat lebih cepat dideteksi,” ujar Nugraheni saat ditemui di Pelabuhan Sri Bintan Pura, Sabtu (26/6).
Sebelumnya, dalam proses tracing masih menggunakan tes usap dengan metode Polymerase Chai Reaction (PCR) dan hasilnya baru diketahui lima hari kemudian.
“Dulukan PCR harus kirim ke BPKL Batam dulu, menunggu lima hari. Memang kasusnya selalu stabil, kalau antigen kita lebih cepat tau dan lebih cepat juga petugas kita mengambil langkah,” ucapnya.
Selain itu ia mengatakan, tingkat keterisian ruangan isolasi di Rumah Sakit rujukan COVID-19 sudah mencapai 80 persen, pihaknya akan segera memikirkan untuk mencari artenatif lain.
“Jadi kira harus memikirkan dan mencari alternatif, apabila kasus yang terdeteksi membutuhkan alat di Rumah Sakit, kita bisa berkordinasi dengan Tim Gugus COVID-19 Kepri,” imbuhnya.
Diketahui, berdasarkan data Gugus Tugas COVID-19 Tanjungpinang ada 773 kasus aktif di wilayah setempat per Jum’at (25/6) kemarin. Dengan rincian 80 orang dirawat di rumah sakit, 181 orang diisolasi terpadu di Hottel Lohas Bintan dan 512 orang isolasi mandiri.
Comment