BAROMETERRAKYAT.COM,BINTAN – Bupati Bintan Roby Kurniawan tak main-main dalam hal pengelolaan sampah sebagai salah satu tantangan nyata yang dihadapi setiap daerah. Bintan sendiri memiliki program unggulan yang disebut Sampah Menjadi Berkah. Program ini yang dikelola Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bintan dengan konsep memilih serta memilah setiap sampah untuk dikelola secara maksimal.
Tak sekedar menyusun konsep, Roby bahkan tak segan belajar dan menyerap inspirasi dari daerah lain untuk mengembangkan pola pengelolaan sampah yang lebih baik, berkelanjutan dan partisipatif (penuh kesadaran dari masyarakat).
“Kami tengah berupaya mengimplementasikan program Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) yang berbasis pada prinsip Reduce, Reuse, Recycle (3R), melalui Model Raya (MR). Kami datang ke sini sebagai bagian dari komitmen kami untuk terus belajar dan mencari inspirasi” terang Roby saat berkunjung ke Taman Kreasi Olah Sampah Terintegrasi (Takesi) Kota Bogor, Rabu (25/06).
Model Raya (MR) yang dimaksud adalah pendekatan pengelolaan sampah yang melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat, Pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan. Harapannya, TPST Model Raya ini tidak hanya mampu mengurangi volume sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), tetapi juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi sirkular (green economy) serta menciptakan lapangan pekerjaan baru.
“Kunjungan ini diharapkan dapat memberikan masukan berharga bagi Pemerintah Kabupatan Bintan dalam merumuskan kebijakan pengelolaan sampah terpadu yang lebih efektif dan berkelanjutan,” tambah Bupati Roby Kurniawan, menekankan pentingnya studi banding ini untuk adopsi praktik terbaik.
Kunjungan Bupati Bintan bersama OPD terkait disambut langsung Wakil Walikota Bogor Jenal Mutaqin beserta jajaran. Roby pun berkesempatan melihat langsung beberapa teknik pengolahan sampah di TPS3R Mutiara Bogor Raya yang terpusat di Kelurahan Katulampa, Bogor Timur.
Lewat Kunjungan Kerja ini, Roby meyakini apa yang ada di Kota Bogor ini menjadi bukti bahwa pengelolaan sampah berbasis masyarakat bukan hanya mungkin, tapi juga berhasil memberikan dampak lingkungan yang nyata.
“Kami berharap dapat menyerap banyak pelajaran dari praktik baik di TPS3R ini. Bukan hanya teknis pengelolaan, tetapi juga strategi pemberdayaan masyarakat, manajemen kelembagaan dan pembiayaan berkelanjutan yang diterapkan” pungkas Roby.
Comment