Bintan,(BR)- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengajak masyarakat bersama-sama mengawasi Pilkada Gubernur,Bupati dan Walikota di Kepri.
“Baik buruknya pelaksanaan pilkada masyarakat Bintan yang akan merasakannya karena itu Bawaslu mengajak seluruh komponen masyarakat agar bersama sama mengawasi pelaksanaan Pilkada,”ujar Komisioner Bawaslu RI Nelson Simanjuntak saat pelaksanaan sosialisasi pengawasan Pilkada,Jum’at (9/10) di salah satu hotel Bintan.
Menurutnya, adanya incumbent yang maju kemungkinan pelanggaran seperti netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) dan penggunaan fasilitas atau program pemerintah untuk mendukung pasangan calon tertentu.
” Fungsi kepala daerah sangat satregis demi kelangsungan pembangunan di daerah. Untuk itu diminta kepedulian semua pihak dalam penyelenggaraan Pilkada,”imbuhnya.
Ditambahkannya, kerawanan yang akan terjadi dalam pilkada diantaranya adanya kemungkinan paslon menggunakan uang untuk memenangkan Pilkada dengan menyogok pemilih. Pelanggaran dalam penyusunan Daftar Pemilih Tetap (DPT) serta adanya kemungkinan jual beli perolehan suara dengan menyogok penyelenggara.
” Penggunaan uang dalam pilkada tidak ada sangsi dalam UU pilkada namun dapat di jerat dengan KUHP pasal 149,” paparnya.
Dalam hal ini .katanya, ada 4 hal yang menentukan pemilu berjalan dengan demokratis diantaranya Parpol harus mencari/menyaring kader untuk dicalonkan.Harus ada aturan hukum yang jelas. Penyelenggara pemilu harus profesional dan netral.Pemilih yang cerdas, dengan memilih calon yang bisa memimpin kedepan, bukan karena kedekatan.
Sosialisasi Tatap Muka kepada Stakeholder dan masyarakat merupakan program Bawaslu secara nasional.
” Diharapkan dengan dilaksanakan sosialisasi kepedulian masyarakat terhadap kelancaran pelaksanaan pemilu meningkat. Sehingga Pilkada di bintan berjalan dengan aman lancar dan demokratis,” ujarnya.(RAMDAN)
Comment