BR. KEPRI –
Pengembangan fasilitas Lanud
Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang
menjadi penting karena saat ini fasilitas tersebut masih menempati bagian kecil dari ruangan yang dipinjamkan Angkasa Pura.
Hal ini dikatakan Gubernur Kepri Anaar Ahmad bersama
Danlanud Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang Kol. Nav. Arief Budiman dan jajaran saat melangsungkan rapat bersama membahas rencana pengembangan Apron dan Baseops untuk Lanud Tanjungpinang di Rupatama lt. 4 Kantor Gubernur Kepri, Dompak.
“Memang tidak bisa dikembangkan dan direhab dikarenakan menyangkut aset. Danlanud sebenarnya sudah lama mengusulkan ini. Alhamdulillah dari komunikasi terakhir, saat ini kita dengarkan apa yang bisa kita dukung dan bantu dalam percepatan penyediaan fasilitas penting ini,” ujarnya.
Ia menambahkan, ini juga penting mengingat pengembangan ini menyangkut fasilitas untuk mendukung pengamanan wilayah kedaulatan negara.
Sementara itu, Danlanud RHF Kolonel Nav. Arief Budiman menargetkan pembangunan dapat dimulai sekitar bulan Oktober 2023. Ia memaparkan Sarpras BaseOps yang ideal, hendaknya memiliki APRON (Menampung Pesawat Angkut dan Fighter), Shelter/Hanggar Pesawat,ATC Tower sendiri, Fasilitas Meteorologi, VIP Room untuk pejabat, Ruang Briefing Crew, Crew Room.
“Juga Kendaraan Pemadam Kebakaran dan Shelternya, Ruang Standby Kesehatan/ Crash Team, Ruang kerja Staf Dukopsbang, Ruang Pendaftaran dan Tunggu DAAU, Ruang Pemeriksaan X-Ray, Fasilitas Tempat Ibadah dan MCK yang layak, Tanggul penahan gas buang saat Pesawat Run Up setelah maintenance, Ruang Alkat, Arming/De-arming area (untuk Fighter Aircraft), dan Gudang barang incoming/outgoing” paparnya.
Ia juga memaparkan model baseops yang ideal antara lain Lanud Halim Perdana Kusuma (Jakarta), Lanud Adi Sutjipto (Yogyakarta), Lanud Abd Saleh (Malang), Lanud Sultan Hasanuddin (Makassar), Lanud Supadio (Pontianak) dan Lanud Roesmin Nurjadin (Pekanbaru)
Gubernur Ansar menyarankan pengembangan ini harus dikerjakan step by step. Pertama tim dari Pemprov, Pemko Tanjungpinang, BPN dan Lanud sendiri turun ke lapangan.
“Pelajari lahan, inventarisir pemilik, posisi dan status, dan perkirakan dahulu berapa anggaran pembebasan lahan” ucap Gubernur Ansar.
Kemudian, anggaran yang dibutuhkan, jika pembebasan lahan telah selesai, tahun 2024 sudah bisa dilaksanakan cut and fill.
Comment