BAROMETERRAKYAT.COM, BATAM – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Garda Indonesia Kota Batam tolak Hatanto pimpinan Badan Pengusahaan (BP) Kawasan Kota Batam, karena dianggap Presiden arogansi dalam penetapan Pimpinan BP Kota Batam.
Hal ini disampaikan saat, LSM Garda Indonesia kota Batam gelar aksi unjuk rasa di depan kantor BP kawasan Batam, Batam Centre Kota Batam, Senin (11/4)
Saat aksi ujuk rasa tersebut, 11 masa yang tergabung dalam Garda Indonesia Kota Batam membawa dua unit pengeras suara berupa Toa dan spanduk, adapun spanduk yang bertulis bahwa Aliansi LSM Ormas dan OKP Kota Batam beri kesempatan kami untuk menjalankan Otonomi Daerah (Otda) jangan jajah kami dengan alasan pembangunan kembalikan otonomi daerah sesuai UU (Tolak Kepres resufle BP Batam)
“Aliansi LSM, Ormas dan OKP Kota Batam tolak arogansi Presiden dalam penetapan Pimpinan Kota Batam,” tulis dalam spanduk yang di bawa belasan masa saat ujuk rasa.
Sementara itu, Aldi Braga, koordinator lapangan (Korlap) mengatakan akan mengecek legelitas pemimpin BP Kota Batam yang baru.
“Hatanto pimpinan BP kawasan Kota Batam yang baru dari Jakarta, kita akan Cek legalitas Kartu Tanda Penduduk (KTP), apakah mempunyai surat pindah,” tuturnya saat berorasi di depan kantor BP Batam.
Pengecekan dilakukan, menurutnya Hartanto merupakan Caleg gagal saat pemilihan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) tahun 2015 dari Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura). “kenapa bisa jadi ketua BP Batam,” tanya saat berorasi
Akibat tidak ada keputusan dari pihak BP Batam, belasan masa kemudian membubarkan diri dengan aman dan tertib.(REDAKSI)
Comment