Wakil Gubernur Nyanyang bertemu dengan Mr Thomas James Kraft
Senior Adviser Norpac Fisheries Export sekaligus CEO TJKraft, di Rupatama Kantor Gubernur Kepri, Dompak.
BAROMETERRAKYAT COM, KEPRI – Wakil Gubernur Kepri, Nyanyang Haris Pratamura saat melakukan pertemua dengan dengan Mr. Thomas James Kraft, Senior Adviser Norpac Fisheries Export sekaligus CEO TJKraft, membahas potensi kerja sama ekspor komoditas kelautan dan perikanan Kepri menuju pasar Amerika Serikat.
Selain itu, pertemuan ini juga menjadi forum untuk menggali peluang peningkatan nilai tambah produk melalui pengolahan hasil perikanan secara lokal, sekaligus membangun jejaring bisnis antara pelaku usaha di Kepri dengan mitra internasional seperti Norpac.
Wakil Gubernur Nyanyang menyampaikan bahwa saat ini Pemprov Kepri tengah mempercepat implementasi konsep pembangunan ekonomi biru dengan tajuk “Merajut Permata Biru Ekonomi Gerbang Utara Indonesia”. Konsep ini dikembangkan sejalan dengan program nasional ekonomi biru dan selaras dengan berbagai kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
“Fokus kami antara lain pada ketahanan pangan laut, ekspor hasil perikanan budidaya dan produk olahan, pengembangan kampung perikanan budidaya, kawasan aquaculture estate yang berkelanjutan, serta penciptaan sentra-sentra pengolahan hasil kelautan dan perikanan,” ujar Nyanyang di Rupatama Kantor Gubernur Kepri, Dompak,Selasa (20/5).
Ia juga menyampaikan apresiasi atas kontribusi PT. Bintan Inti Gemilang (PT BIG) yang telah memulai pengolahan dan ekspor produk perikanan dari Kabupaten Bintan. Keberadaan fasilitas ini dinilai telah menciptakan peluang kerja dan memberikan dampak positif terhadap percepatan pertumbuhan ekonomi daerah.
“Melalui pertemuan ini, kami berharap tercipta diskusi dan business matching yang produktif antara Norpac Fisheries Export dan para pemangku kepentingan di Kepri. Harapannya, kita dapat mengidentifikasi berbagai tantangan dan solusi bersama, serta memperbanyak kisah sukses ekspor produk olahan perikanan dari Kepulauan Riau ke pasar global,” lanjutnya.
Sementara itu, Mr. Thomas James Kraft dalam penyampaiannya menegaskan pentingnya keberimbangan antara pelestarian sumber daya laut dengan penciptaan peluang ekonomi di komunitas pesisir. Proyek yang dijalankan Norpac di Kepri bertujuan untuk menambah nilai produk laut secara lokal, membuka lapangan kerja berkualitas, dan mengumpulkan data ilmiah guna menjaga keberlanjutan ekosistem laut.
“Selama puluhan tahun, ikan hasil tangkapan nelayan kecil di Kepulauan Riau diekspor dalam bentuk utuh tanpa memberi nilai tambah signifikan bagi komunitas lokal. Proyek ini mengubah realitas itu, dengan membangun fasilitas pengolahan dan infrastruktur teknis yang memungkinkan produk Kepri bersaing di pasar global,” jelas Thomas.
Ia memaparkan, dengan sekitar 2.500 kapal ikan dan rata-rata 15 awak per kapal, ada lebih dari 37.500 mata pencaharian yang bergantung pada sektor perikanan ini. Melalui fasilitas PT BIG, sebanyak 60 tenaga kerja lokal telah direkrut dengan posisi mulai dari tenaga pengolah profesional, supervisor, manajer, hingga ahli teknologi, keuangan, dan logistik.
“Dengan memperhitungkan anggota keluarga dari para pekerja dan mitra jasa, proyek ini diperkirakan memberikan dampak sosial dan ekonomi bagi lebih dari 39.000 jiwa di wilayah ini,” tambah Thomas.
Comment