Ansar di event Triathlon Bintan
Lagoi Bay.(f.istw)
BR. BINTAN- Kebijakan Visa on Arrival (VoA).
di Kepri masih menjadi pekerjaan rumah yang hingga saat ini terus digesa.
Usai flag off Bintan Triathlon 2023 di Lagoi Bay, Bintan, Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengatakan, pasca pandemi, jika ingin Kepri kembali menjadi primadona pariwisata di Indonesia, kebijakan Visa on Arrival di Kepri mesti segera diputuskan.
” Kita harus terus mendorong pemerintah pusat supaya Visa on Arrival (VoA) itu kalau bisa ditiadakan, kalau tidak memungkinkan pun kita minta keringanan supaya diberlakukan short visa,” ujarnya.
Ia menambahkan, jika tidak memungkinkan VoA untuk dinihilkan, short visit visa dengan biaya lebih rendah bisa menjadi opsi untuk menambah ketertarikan wisatawan asing mengunjungi Kepri.
“Apalagi untuk event singkat seperti triathlon ini, penting sekali short visit untuk turis kita karena tidak bisa menggeneralisir turis kita yang saat ini rata-rata 3,5 sampai 4 hari length of stay nya,” ucapnya.
Senada dengan itu, menurut Dubes RI untuk Singapura Suryopratomo mengatakan, fakta bahwa Bintan ini adalah daerah pertama yang dibuka aksesnya untuk pariwisata pasca pandemi covid 19 tidak boleh dilupakan. Setelah dibuka, maka event-event inilah yang menjadi pemicu hadirnya wisatawan asing.
“Mudah-mudahan upaya kita didengar Dirjen Imigrasi dan Pemerintah Pusat dan kebijakan VoA segera diberlakukan,” ujarnya.
Sementara itu GM PT. BRC Abdul Wahab selaku penyelenggara acara bersama Trifactor Singapore mengakui event saat ini jumlah pesertanya kurang dari penyelenggaraan sebelum covid19, salah satu penyebab terbesarnya adalah persoalan visa on arrival.
” Dengan adanya Visa on Arrival secara singkat, yang tadinya 50 dollar, menjadi misalnya 10 dollar ini akan lebih memungkinkan ramai peminat yang akan datang untuk berpartisipasi dalam event-event di Bintan,” katanya.
Penulis: Wawandika
Editor: Erwin
Comment