BR.TANJUNGPINANG-Pemerintah didesak agar membatalkan
pemberian konsesi Zona Ekonomi Eklusif (ZEE) ke Vietnam.
Hal ini disampaikan
gabungan dari tiga organisasi mahasiswa yakni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Fisip Umrah ,Gerakan Pemuda Revolusioner Kepulauan Riau dan Himpunan Mahasiswa Kabupaten Natuna (HMKN), saat menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD Kepri di Donpak Tanjungpinang.
” Kami mendesak untuk membatalkan pemberian konsesi ke Vietnam,” tegas Ketua GMNI Fisip Umrah
Matheus saat melakukan orasi.
Menurut Matheus, pemberian konsensi kepada Vietnam sangat merugikan dan merusak kedaulatan negara didalam sektor kelautan. Indonesia akan kehilangan wilayah laut yang cukup luas, bahkan bukan hanya penyempitan luas secara geografis, tetapi juga kehilangan klaim akan sumber daya yang berada di dalamnya.
” Nelayan Indonesia sudah cukup sulit dalam menjaring ikan yang kerap kali “dibagi” dengan pencuri-pencuri ikan dari kapal ikan asing, termasuk Vietnam. Sekarang, bak mencoreng arang di muka, Indonesia justru berpotensi menyerahkan wilayah perairan ke pihak yang sering mencuri di perairannya,” ujarnya.
Matheus juga mengungkapkan, kekecawaan yang sangat besar kepada Ketua DPRD Kepri ,yang tidak bisa mengambil sikap dan seolah sepakat dengan kerugian yang didapatkan Indonesia terkhususnya Kepulauan Riau.
Kedatangan para pengunjuk rasa ini sayangnya tidak dapat bertemu dan disambut oleh anggota DPRD Kepri.
“Setiap ada aksi anggota dewan selalu tidak ada ditempat,sebenarnya tugas dan tempat mereka bekerja itu dimana.Sangat tidak bertanggung jawab didalam sumpah jabatannya.” tegas teus.
Teus mengungkapkan,
jangan sampai penjajah kembali dengan cara baru, seperti perjanjian antar negara Indonesia-Vietnam ini.
“Semoga pikiran dan cara pandang pemerintah kita serta kebijakannya semakin mengalami kemajuan dan rakyat benar-benar merasakan kemerdekaan yang seutuhnya,”
tutup Teus.
Comment