BR . KEPRI –
Satu hal yang dirasakan dari berbagai upaya yang para insan PUPR lakukan adalah semakin besarnya kepercayaan publik kepada Kementerian PUPR.
Upaya membangun kepercayaan tersebut tidak lahir dari upaya sesaat, tetapi merupakan buah dari kerjakeras dan upaya perbaikan menerus. Diharapkan upaya ini melembaga, menjadi nafas dan semangat setiap Insan PUPR dimanapun berada untuk selalu membangun infrastruktur yang berkualitas baik, berestetika tinggi, dan ramah lingkungan untuk keberlanjutan.
Demikian disampaikan Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad bertindak selaku Inspektur Upacara Hari Bakti Pekerjaan Umum (Harbak PU) ke-77 , membacakan sambutan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono
di Halaman Kantor Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kepri, Gedung PIP2B Kota Piring Dompak Tanjungpinang
Gubernur Ansar melanjutkan, satu milestone penting yang akan dicatat dalam perjalanan bangsa Indonesia adalah pembangunan
Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang telah dimulai sejak Agustus 2022 lalu di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), meliputi penyiapan lahan matang (land development), pembangunan jalan logistik, jalan tol, jalan lingkar, embung dan intake air baku, gedung perkantoran dan hunian bagi para pekerja.
“Kita ingin memastikan bahwa keinginan Bapak Presiden untuk melaksanakan Upacara HUT Kemerdekaan RI, 17 Agustus 2024 di IKN dapat kita wujudkan dengan tetap fokus pada kualitas, estetika dan keberlanjutan lingkungan tadi” ungkap Gubernur Ansar.
Menteri Basuki melalui Gubernur Ansar kembali tak henti mengingatkan prinsip “4 Big No’s” (No Gift, No Bribery, No Kickbacks, dan No Luxurious Lifestyle) kepada semua insan PUPR
“Agar Kementerian PUPR bersama para mitra kerja tetap menjadi lembaga yang kredibel, diisi oleh insan-insan PUPR yang Amanah dan Akhlakul Karimah” tutupnya.
Sejarah Hari Bakti Pekerjaan Umum dilatarbelakangi pertempuran 3 Desember 1945 di Gedung Departement Van Verkeer En Waterstaat (Gedung V & W) yang kini dikenal sebagai Gedung Sate Bandung antara pasukan tentara sekutu (NICA) yang mengepung Gedung Sate yang saat itu dijaga dan dipertahankan oleh 21 orang pemuda atau petugas dari Gerakan Pemuda Pekerjaan Umum.
Pertempuran 3 Desember 1945 di Gedung Sate pun berakhir pada pukul 14.00 WIB. Tercatat sebanyak 7 orang pegawai PU gugur dalam peristiwa tersebut dan jenazah mereka tidak ditemukan sampai sekarang. Peristiwa 3 Desember 1945 itu telah tercatat dalam sejarah perjuangan bangsa, dan sejarah perkembangan Pekerjaan Umum pada khususnya. Hingga kini, peristiwa tersebut terus dikenang dan diperingati sebagai Hari Kebaktian Pekerjaan Umum setiap 3 Desember.
Comment