BAROMETERRAKYAT.COM, JAKARTA. Lomba penulisan artikel dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2021 dengan tema ‘Hormat Bendera Menurut Hukum Islam’ dan ‘Menyanyikan Lagu Kebangsaan Menurut Hukum Islam’ menuai kecaman dari berbagai pihak.
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Busyro Muqoddas mengkritik keras lomba tersebut. Ia pun mendorong pembubaran BPIP jika lembaga itu tak ada manfaatnya.
Selain itu, dia juga mengusulkan agar dilakukan polling yang mempertanyakan apakah keberadaan BPIP masih diperlukan. Polling itu, kata Busyro, perlu melibatkan masyarakat sipil.
“Saya siap mewakili Muhammadiyah dengan 170 perguruan tinggi Muhammadiyah se-Indonesia mengadakan polling dengan bersama-sama. Kalau tidak ada manfaatnya [BPIP] itu bubarin saja,” imbuhnya dilansir barometerrakyat.com dari CNN Indonesia, Sabtu (14/8).
Lomba penulisan artikel tingkat nasional diinformasikan BPIP lewat unggahan di akun Twitter @BPIPRI pada Rabu (11/8).
Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP, Antonius Benny Susetyo mengatakan pilihan tema tersebut menyesuaikan dengan konteks Hari Santri.
Menurutnya, BPIP melihat pentingnya nilai-nilai keagamaan dalam menyikapi kecintaan terhadap tanah air.
Ulama asal Sumatera Barat Anwar Abbas juga menyarankan agar BPIP dibubarkan.
Dia menilai Lembaga pimpinan Megawati Soekarnoputri itu tidak memiliki kepekaan sosial di tengah pandemi Covid-19.
“Kesimpulan saya BPIP seharusnya dibubarkan saja. Bukannya apa, lombanya enggak kontekstual. Orang secara lagi Covid malah masalah hukum bendera,” kata Anwar.
Sumber: CNN Indonesia
Comment