BAROMETERRAKYAT.COM, BINTAN. Nelayan Sei Enam Laut, Kelurahan Sei Enam, Kecamatan Bintan Timur Chairul Azman (19) yang dilaporkan hilang di Perairan Merapas setelah ditabrak Tugboat atau tongkang pada Rabu (10/3) lalu, belum ditemukan.
Upaya pencarian terus dilakukan oleh Tim SAR Gabungan dari Basarnas Tanjungpinang, Polair Polda Kepri, Polairud Polres Bintan, Polsek Bintan Timur, TNI AL, Babhinkamtibmas, Babinsa dan masyarakat setempat.
Pihak keluarga pun mulai dirundung gundah gulana, paman si korban pun mulai ikut menelusuri peristiwa tersebut. Ia mendatangi kantor KSOP Kijang di Kijang Kota Kecamatan Bintan Timur, hendak menemui Aan Anwar, Kepala kantor KSOP Kijang.
Tujuannya mau menanyakan sejauh mana hasil pencarian terhadap ponakannya. Menurut Aan, insiden itu di luar kewenangannya,
“Kami sudah dengar kejadian itu. Dan kami juga sudah kordinasi ke KSOP Batam. Guna menanyakan riwayat Tug Boat yang menabrak nelayan itu. Tapi jawaban dari sana mengatakan, tidak ada riwayat kapal tersebut. Artinya, Tug Boat itu hanya melintas di perairan Internasional,” ujar Aan di kantornya, Senin (15/3).
Ia pun menyarankan untuk menanyakan langsung Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP). “Karena mereka yangenerbitkan izin pelayaran kapal pencari ikan,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Kesyahbandaran Perikanan PSDKP Bintan Ricky hanya memberi penjelasan seadanya.
“Coba bapak tanya nama kapal dan bobot kapalnya. Nanti kami bisa membuka file nya. Karna, ada ketentuan soal batas GT (Groose Ton-red) nya. Kami hanya memberi izin kepada kapal lima GT keatas. Kalau dibawah lima GT, itu kewenangan pihak Kelurahan atau kantor Desa,” ujar Ricky.
Comment