BAROMETERRAKYAT.COM, TANJUNGPINANG. Menteri PPN/ Kepala Bappenas Suharso Manoarfa menyampaikan bahwa pembangunan di daerah harus sejalan atau sinkron dengan program nasional. Sehingga terbentuk sebuah konvergensi dalam pembangunan di masa mendatang.
“Dengan demikian belanja negara dalam hal ini, kualitas belanja menjadi lebih baik dan efektif karena pembangunan tidak hanya berdasarkan perspektif Nasional tapi juga perspektif daerah sehingga kita bisa efiienskan APBN kita,” kata Suharso Manoarfa saat membuka Rapat Koordiniasi bersama Gubernur Se-Sumatera melalaui smabungan Video Conference dari Jakarta, Selasa (23/02).
Pj. Gubernur H. Suhajar Diantoro dalam pemaparannya menyampaikan terimakasih kepada Presiden dan Menteri PPN/ Kepala Bappenas atas program dan proyek-proyek yang diarahkan ke Provinsi Kepulauan Riau. Untuk proyek Prioritas Provinsi Kepulauan Riau dalam mendukung Major Proyek Nasional diantaranya adalah pembangunan pada wilayah Batam-Bintan.
“Kita sudah sepakat untuk menyatukan Pulau Batam dan Pulau Bintan sehingga luas kedua pulau ini menjadi lebih kurang 2.400 km persegi dan DED nya sudah akan dilaksankan pada tahun 2021, panjang jembatan lebih kurang 7 km, tambah dengan keseluruhan jalannnya ± 14 km. pembabasan tanah di sri Kuala Lobam untuk kaki jembatan di Pulau Bintan seluas 3 ha akan menjadi tanggung jawab Pemerintah provinsi bersama Pemkab Bintan. Sedangkan tanah untuk di pulau Bau dan tanjung Sauh menjadi tanggungjawab konsorsium swasta dan tapak tanah di pulau batam seluas 20 ha akan menjadi tanggung jawab BP Batam untuk mendukung proyek ini yang akan dimulai tahun 2022,” jelasnya.
Selain pembangunan jembatan Batam Bintan, untuk mendukung major project atau Proyek Prioritas Nasional Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau juga mengusulkan pembangunan Fly over Jalan Basuki Rahmat, Pembangunan Fly Over Km.8 Tanjungpinang, Penanganan banjir perkotaan di tanjungpinang, Perintisan Destinasi Pariwisata regional 1 dan 2 di Pulau Bintan, Pemabngunan Sarana dan Prasarana akademi Komunitas Politeknik Industri berbasis Kompentsi di KEK galang Batang.
“Pada major project ini diharapkan target yang akan dicapai bersama adalah meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi untuk provinsi Kepri menjadi 6,4%, Kota Batam menjadi 5,36% dan untuk Bintan menjadi 6,81%. Begitu juga laju pertumbuhan sektor industri dan komodasi, makann dan minuman,” jelasnya.
Kemudian menyangkut akses air minum perpipaan, Pemerintah Provinsi Kepulaua Riau mengusulan pembangunan SPAM regional Bintan dan menyatukan pipa primer sehingga satu Pulau Bintan akan memeiliki satu sistem perpiaan yang terpusat.
Selain itu juga diusulkan Pembangunan Jalan Lingkar Pulau tertinggal, terluar dan terdepan Batubi-Kelarik Natuna, Kemudian major project pembangunan jaringan pelabuhan utama terpadu. 2 yang diusulkan yaitu pembangunan dermaga muat terintegrasi di pelantar 1 dan 2 tanjungpinang dan pemabangunan pengembangan pelabuhan di Kepulauan Anambas.
Comment