BAROMETERRAKYAT.COM, PARIAMAN. Menjelang dilaksanakannya peresmian Desa Wisata (dewi) dan Desa Digital (dedi), Pemerintah Kota Pariaman melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Pariaman mengadakan rapat persiapan yang bertempat diruang rapat Disparbud Kota Pariaman hari ini, Rabu (10/2).
Rapat yang dipimpin langsung oleh Kadis Parbud Kota Pariaman diikuti oleh Dinas Kominfo Kota Pariaman, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kota Pariaman dan Camat se Kota Pariaman.
“Hari ini kita mengadakan rapat dalam rangka menyiapkan peresmian Dewi dan Dedi agar menjadi destinasi wisata unggulan di Kota Pariaman. Ada 2 (dua) point yang diperhatikan dalam menyiapkan Dewi dan Dedi. Pertama sampai saat ini telah ada 8 (delapan) desa sebagai percontohan Dewi dan Dedi yang akan dilounching pada Bulan Juli nanti. Untuk mensukseskan 8 desa ini, kita akan melakukan pendampingan sampai pada puncaknya HUT Kota Pariaman Tahun 2021. Kedua diminta semua desa dan kelurahan di Kota Pariaman dari sekarang sudah mulai mempersiapkan diri untuk mengikuti lomba desa yang dilaksanakan oleh DPMD dengan salah satu indikator lomba adalah Dewi dan Dedi, “ ungkap Kepala Disparbud Kota Pariaman Dwi Marhen Yono.
Desa Wisata merupakan kelompok swadaya dan swakarsa masyarakat yang dalam aktivitas sosialnya berupaya untuk meningkatkan pemahaman kepariwisataan, mewadahi peran dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan kepariwisataan di wilayahnya, meningkatkan nilai kepariwisataan serta memberdayakannya bagi kesejahteraan masyarakat, keikut sertaan dalam mensukseskan pembangunan kepariwisataan.
“Indikator desa wisata itu antara lain adalah objek karena syarat pertama Dewi harus memiliki objek yang menarik, Jalur transportasi yang baik menuju ke desa dan obyek wisata, Partisipasi semua pihak, Keamanan dan kenyamanan wisatawan, Rumah makan dan toko, Homestay atau penginapan dan kenangan. Kenangan tidak hanya berupa spot foto, namun juga kuliner dan suasana yang ditawarkan,“ tambahnya.
Desa Digital atau Digital Village merupakan suatu konsep tentang pengembangan desa dengan memanfaatkan teknologi digital baik dalam pelayanan publik maupun pengembangan kawasan, seperti infrastruktur, teknologi informasi, komunikasi, transportasi, zonasi, irigasi / drainasi dan energi. Dengan desa digital diharapkan mampu untuk menurunkan biaya ( cost reduction ) dan meningkatkan pelayanan publik serta taraf hidup masyarakat desa.
“Untuk Dedi, desa dan kelurahan harus mempersiapkan beberapa hal, antara lain adanya jaringan intenet dan jaringan komunikasi lainnya yang lancar di desa, pelayanan publik akan bersifat digital dengan terkoneksi melalui jaringan nirkabel, memiliki website dan akun media sosial untuk promosi dan berita, sistem e-commerce serta aplikasi yang sesuai dengan karakter dan potensi ekonomi di tiap desa serta telah berlakunya tanda tangan digital pejabat pemerintah melalui e-digital,“ ujarnya.
Ia berharap dengan kerjasama yang baik dari semua stakehorder maka Dewi dan Dedi bisa bersanding sehingga pelayanan masyarakat akan bisa lebih cepat dan akurat. Dengan begitu ecara tidak langsung akan meningkatkan pelayanan publik dan sektor ekonomi masyarakat.
Sementara itu Kepala Dinas Kominfo Kota Pariaman yang diwakili oleh Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Eka Putra Pernanda mengatakan bahwa untuk mensukseskan Dewi dan Dedi, Dinas Kominfo akan siap mendukung penuh hal tersebut.
“Apapun kebutuhan untuk Dedi, kami akan siap membantu. Misalkan dari segi aplikasi, jaringan sampai memberikan bimbingan kepada admin setiap desa. Yang penting disini bagaimana niat kita bersama untuk mensukseskan Dewi dan Dedi sehingga bisa dilounching pada Bulan Juli Tahun 2021 nanti,“ ungkapnya.
Ia berharap dengan suksesnya Dewi dan Dedi, Kota Pariaman akan menjadi salah satu tujuan Kepala Desa atau Wali Nagari se Sumatera Barat bahkan Indonesia untuk melakukan kunjungan kerja nantinya.
Zaituni
Comment