Dharmasraya, Sumbar (BR) – Pelaksanaan pembangunan banjir kanal sungai batang hari di Kabupaten Dharmasraya yang diangarkan dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2015 lalu, senilai Rp 5 milyar lebih dengan tujuan demi penyelamatan tebing sungai batang hari dari erosi dan abrasi serta akan memberikan nilai tambahan bagi dampak keindahan sepanjang aliran sungai batang hari yang terletak di Nagari Sungai Dareh Kecamatan Pulau Punjung, Dharmasraya.
Isu yang beredar di masyarakat sekitar terkait pembangunan yang di kerjakan oleh PT Cahaya Tunggal Abadi (PT CTA) diduga tidak sesuai dengan specs dan kontrak yang di tanda tangani, terlihat sebagian pasangan beton tebing belum sempurna di kerjakan diduga asal selesai saja, begitupun besi yang di pasang untuk tiang beton pagar pengaman tidak sama jenis dan diamili meter berbeda, ada besi ulir dan besi polos, sedang tingkatan beton tebing hanya di kerjakan satu tingkat, tidak sama seperti yang telah di selesaikan pada tahun sebelumnya.
Salah seorang warga setempat yang tidak mau dituliskan namanya di media, saat itu sedang berada di dekat lokasi proyek tersebut memberikan komentarnya,” Apapun pembangunan yang di lakukan dengan memakai uang APBD dan APBN hargai dulu lah masyarakat yang telah memberikan secara iklas sebagiankan hasil usahanya untuk membayar pajak demi pembangunan ini, jangan lukai hati masyarakat dengan perbuatan yang kurang baik dalam pembangunan apapun nama proyeknya, kalau dapat hargailah segala bentuk peraturan yang ada di negara ini seperti KEPPRES No 4 tahun 2015 tentang pengadaan barang dan jasa serta undang – undang No 18 tahun 1999 tentang jasa kontruksi karena peraturan dan undang – undang juga di buat dengan uang rakyat, andai kata ada yang kurang pas dari hasil yang di kerjakan dalam pelaksanaan pembangunan tersebut menurut aturan atau merugi keuangan negara, kita minta pihak penegak hukum bisa bertindak secara pasti jangan hilang di bawah angin.” ujarnya
“Ibarat pepatah minang, condong mato ka nan rancak,condong salero ka nan lamak, nah kira- kira proyek tersebut ada tidaknya nilai kwalitas dan kwantitasnya dari pandangan mata masyarakat,”tuntasnya.
Saat dikonfirmasi kepada pihak PSDA wilayah Sumbar V yang berada di Dharmasraya salah seorang staf pegawai bernama Ibdilah yang di temui saat itu memberikan penjelasan “bahwa masalah proyek dengan hasilnya seperti di karenakan ada dampak sosial dari masyarakat di lingkungan setempat.” ucapnya
Selanjutnya ia juga mengatakan, dalam persoalan lahan yang sedang di kerjakan pada hal sebelum jahu-jauh harinya sudah di soalisasikan kepada masyarakat,”coba di bayangkan saat pimpinan kami dari jakarta datang dalam peninjauan ke lokasi proyek ada bentuk bahasa dalam tulisan kata – kata kurang baik berada di lokasi, untung pimpinan kami tak mengerti dengan bahasa tersebut akhir kata sebagian pekerjaan yang berada di bawah jembatan batang hari sungai dareh itu terpaksa di alihkan ke proyek yang sama di Nagari Pulai Kecamayan Sitiung Dharmasraya,”kata Ibdilah.
Secara terpisah, Pimpinan PT CTA Kasril, ketika dihubungi melalui via telepon genggam, terkait pelaksana proyek banjir kanal batang hari tersebut ternyata telepon selulernya tidak aktif, namun awak media ini mencoba menghubungi salah seorang staf PT CTA juga lewat telepon genggam bernama Rita Julia, meskipun telepon selulernya aktif tapi tak mau menerima pangilan masuk akhirnya juga di coba mengirimkan sms lewat telpon seluler Rita Julia, untuk meminta kejelasan indikasi ada seputaran masalah dari pelaksanaan proyek banjir kanal batang hari di Nagari Sungai Dareh, Kecamatan Pulau Punjung, Kabupaten Dharmasraya itu juga tidak dibalas.
(Nofri)
Comment