BAROMETERRAKYAT.COM, TANJUNGPINANG. Puluhan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Politik (Stisipol) Tanjungpinang, Kepulauan Riau, melakukan aksi ujuk rasa didepan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kepri, Dompak, Selasa (24/9).
Aksi ujukrasa tersebut bertepatan dengan hari jadi Provinsi Kepri ke-17, mahasiswa menyoroti permasalahan yang terjadi di Kepri.
Dalam aksi tersebut mahasiswa membawa sejumlah atribut mulai dari spanduk, poster. Selain itu mahasiswa juga membawa pocong yang terbuat spanduk.
Salah satu mahasiswa dalam orasinya mengatakan, masyarakat Kepri masih belum sejahtera meskipun provinsi Kepri sudah 17 tahun terbentuk.
“17 tahun terbentuk Kepri masyarakat belum sejahtera,” teriak salah satu orator dalam orasinya.
Selain itu, lanjut dia, saat ini banyak permasalahan yang terjadi di Kepri, seperti pengerusakan lingkungan akibat tambang ilegal dan tertangkapnya gubernur Kepri Nurdin Basirun.
“Ini mencoreng marwah masyarakat melayu Kepri,” tegasnya.
Aksi tersebut mendapat pengawalan ketat dari kepolisian. Mahasiswa coba menerobos masuk halaman DPRD Kepri, tapi dihalangai oleh polisi, akibatnya terjadi adu mulut antara polisi dan mahasiswa.
Sampai berita ini dipublikasi mahasiswa tetap tidak diperbolehkan masuk, mahasiswa masih menyampaikan orasi di depan pintu masuk.*
Comment