BAROMETERRAKYAT.COM, TANJUNGPINANG. Diberlakukannya e-Money untuk masuk ke Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang tuai pro dan kontra dikalangan masyarakat.
Penerapan e-Money diberlakukan Pelindo Cabang Tanjungpinang mulai dari 1 Juli 2018 lalu.
Banyak kalangan tidak setuju digunakan e-money, seperti pengantar dan pengguna jasa pelabuhan hanya menggunakan sekali yang harus menggeluarkan lebih banyak uang dari biasanya.
Biasanya, hanya membayar untuk pas masuk sekarang, sekarang pengguna jasa pelabuhan harus merogoh kocek lebih dalam lagi untuk membeli kartu e-money lebih kurang puluhan ribu.
Pro dan kontra di masyarakat, membuat anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Tanjungpinang gerah.
Dewan akan segara memanggil Pelindo Cabang Tanjungpinang. “Insaallah Senin depan kita akan Rapat dengar pendapat,” ungkap Wakil Ketua I DPRD Tanjungpinang kepada awak media, Rabu (25/7).
Dia mengatakan, dalam RDP tersebut ada dua permasalahan yang akan di angkat. Pertama kata dia, pas masuk untuk penggantar dan kedua yang menggunakan sekali pas pelabuhan.
“Di RDP itu akan membicarakan solusi, apakah misalkan ada sistim yang sekali bayar dan apakah mungkin menggunakan uang kertas. Apakah ada sistim yang mengunakan sekali, dia beli 10 ribu lalu dipulangkan lagi kartunya,” ujarnya.*
Comment