BAROMETERRAKYAT.COM, TANJUNGPINANG. Badan Pusat Statistik Kepulauan Riau mencatat jumlah penduduk miskin Kepri bertambah 3.250 pada priode September 2017 sampai Maret 2018.
Kepala BPS Kepri Zulkipli mengatakan, Maret 2018 sebanyak 131.679 orang di Kepri berada dibawah garis kemiskinan.
Jumlah ini bertambah jika dibandingkan pada September 2017 yang tercatat 128.426 orang berada dibawah garis kemiskinan.
“Bertambah dengan persentase 6,20 persen,” kata Kepala BPS Kepri Zulkipli saat pres rilis di kantornya, Senin (16/7).
Dia mengatakan, bertambah angka kemiskinan Kepri karena perlambatan pertumbuhan ekonomi Kepri pada 2017.
“2017 sangat tertekan, banyak perusahan yang tutup. Sehingga pertumbuhan Kepri mengalami perlambatan, membuat penduduk miskin bertambah,” ucapnya.
Dia mengatakan, angka kemiskinan terbanyak di perdesaan. Angka kemiskinan perdesaan sebesar 10,77 persen pada Maret 2018, naik jika dibandingkan September 2017 sebesar 10,49 persen.
Dari 31.659 orang pada September 2017 naik menjadi 32.480 pada Maret 2018 atau bertambah 820 orang
Sedangkan angka kemiskinan di perkotaan pada Maret 2018 menjadi 5,45, naik jika dibandingkan pada September 2017 sebesar 5,45 persen.
Dari 96.768 orang pada September 2017 menjadi 99.195 orang pada Maret 2018 atau bertambah sebanyak 2.430 orang.
“Jika ingin menggurangi angka kemiskinan, benahi di desa,” katanya.
Dia menambahkan, peranan komoditi makanan terhadap garis kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan pada komoditi bukan makanan.
Seumbanngan garis kemiskinan makanan terhadap garis kemiskinan pada Maret 2018 tercatat sebesar 67,48 persen.
Beras yang memberi sumbangan terbesar yakni sebesar 16,51 persen di perkotaan dan 23,10 di perdesaan.
“Bahan makan perlu untuk dikendalikan agar harga tidak naik, jika harga naik maka akan terjadi infalsi. Jika pendapatan masyarakat tidak ikut naik, maka masyarakat akan terjerumus dubawah garis kemiskinan,” tukasnya.*
Comment