BAROMETERRAKYAT.COM, TANJUNGPINANG. Pelayanan kesehatan yang mengecewakan terhadap pasien Bantuan Penyeleggara Jaminan Sosial (BPJS) kembali terjadi di Kepulauan Riau.
Kali ini menimpa Darmisyah (45) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ahmad Thabib, Kepri.
Wanita yang didiagnosa memgalami bocor gendang telinga diminta pulang dalam kondisi belum sembuh sama sekali.
Kepada Barometerrakyat.com, Selasa (3/7) malam, Rahmat suami Darmisyah menceritakan, istrinya dibawa ke RSUD Kepri untuk periksa pada Sabtu malam sekira pukul 9.00 Wib.
Pihak RSUD menyarankan untuk Darmansyah dibawa ke dokter THT terdekat agar dapat ditindak lanjuti.
Lalu, Darmaisyah dibawa ke dokter THT di Kimia Farma Batu 3.
“Kita masuk jam 9 malam minggu, tapi di saran kan malam itu juga kita bawa ke dokter THT terdekat. Agar dapat ditindak lanjuti, setelah kita bawa ke dokter Kimia Parma batu 3, dan sudah ditangani dan kasih obat. Jam 3 subuh kambuh lagi baru kita bawa ke RSUP,” jelasnya.
“Masuk lewat UGD, setelah diperiksa harus di rawat inap, karena tensi dan gula darah tinggi,” sambungnya.
Saat diperiksa dokter (THT Kimia Farma), lanjut Rahmat, gendang telinga istrinya mengalami bocor dan mengeluarkan darah serta nanah.
“Perawat di rumah sakit juga mengatakan gendang telinga istri saya bocor,” katanya.
Namun, ia menyayangkan yang diobat pihak rumah sakit hanya gula darah dan tensi tinggi. Sedangkan, gendang telinga bocor hanya diberi obat tetes satu kali.
“Pihak rumah sakit juga melarang untuk mengkonsumsi obat yang telah dibeli dari dokter THT batu tiga, kami mengikuti saja,” ujarnya.
Pihak rumah sakit, kata dia, berjanji istrinya akan diperiksa dokter THT Rumah Sakit Angkatan Laut pada Senin.
“Karena Sabtu dan Minggu libur kita maklumi, jadi kita tunggu dokternya hari Senin,” ujarnya lagi.
Namun, sampai hari Senin dokter THT tidak kunjung datang memeriksa istrinya. “Kami tanya ke perawat, katanya sore. Setelah sore tidak juga datang, kami tanya lagi ke perawat katanya dokternya Selasa baru datang.” tuturnya.
Pihaknya juga menunggu sampai hari Selasa, tapi perawat beralasan dokter THT RSAL tidak berada di tempat.
“Tadi (Selasa) sekitar jam 5 kami disuruh pulang, karena tensi dan gula darah istri saya sudah normal. Sedangkan gendang telinga istri saya belum sembuh dan makin parah. Sebelum masuk dua telinga istri saya masih bisa mendengar, setelah keluar satu telingga istri saya tidak bisa mendengar lagi dam sampai sekarang masih mengeluarkan darah dan nanah,” ujarnya dengan nada kesal.
Dia menambahkan, istrinya sudah trauma dan down ketika disuruh pulang kerumah oleh pihak rumah sakit. “Kita sudah diseruh keluar, orang tidak mau ngobati kita,” ucapnya meniru perkataan istrinya.
“Kami mau bawa ke Rumah Sakit lain, istri saya tidak mau lagi karena trauma disuruh pulang pihak rumah sakit,” tutupnya.
Sementara itu, Dirut Pelayanan RSUD Kepri dr. Sandri saat dikonfirmasi Barometerrakyat.com belum bisa memberi keterangan. Dia mengatakan lagi ada rapat.
“Nanti saya hubungi lagi jam 10,” pungkasnya.
Redaksi
Comment