Kisah pilu tentang Tenaga Kerja Wanita (TKW) Indonesia di negeri jiran Malaysia sepertinya tidak pernah berakhir.
Mendekati H-9 lebaran Idul Fitri 1439 H ada puluhan TKW dan TKI yang dideportasi ( Dipulangkan) dari negara Malaysia dengan berbagai kasus yang dihadapi.
Ada yang ditangkap oleh Polisi Diraja Malaysia karena dokumen izin tinggal yang sudah abis, hingga ada TKW yang lari dari tempat majikan ia bekerja lantaran tidak dibayar upahnya.
Untung saja para pahlawan devisa negara ini tidak mengalami kekerasan fisik seperti yang dialami oleh rekan seprofesinya yang juga sama-sama ditahan oleh petugas.
Sebelum dipulangkan ke daerah masing-masing mereka ditempatkan dipenampungan TKI yang disiapkan oleh Pemerintah RI di Senggarang Tanjungpinang Kepri.
Saat berada di kapal Doronlondo yang membawa mereka pulang ke daerah masing-masing, Pipit (49) TKW asal Sukabumi Jawa Barat sempat berbincang dengan Barometerrakyat.Com, Ia menuturkan kapok jadi TKW di Malaysia.
Wanita yang mengenakan hijab ini menceritakan awal mula ia mengadu nasib menjadi TKW di Malaysia.
“Suami sakit, anak-anak butuh biaya untuk sekolah, makanya saya coba jadi TKW,” ujarnya.
Namun nasib berkata lain, Pipit harus merasakan kepiluan selama bekerja di negara orang. Mulai dari tidak dibayar gaji oleh sang majikan, ia pun terpaksa lari dari majikan pindah kemajikan lainnya.
Rupanya nasibnya juga sama saat dengan majikan yang lama.
“Hingga akhirnya saya laporkan ke Konsulat RI dan minta dipulangkan ke Indonesia. Alhamdulillah akhirnya saya bisa kembali ke negara sendiri. Dan tidak akan kembali lagi ke Malaysia,” paparnya.
Kendati belum ada rencana pekerjaan apa yang akan dilakukan setelah berada dikampungnya, ia akan melakukan pekerjaan apa saja yang penting halal untuk menghidupi keluarganya. Dan ini menjadi pengalaman hidup yang dirasakan suka duka menjadi TKW di negara orang.***
Comment