Tanjungpinang, (BR) – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Pusat Brigjen Polisi Hamidi mengatakan, teroris berbeda dengan kalangan islami. Teroris bom Bali misalnya berbeda dengan teroris sekarang.
Ia menjelaskan, metode yang di gunakan para teroris jauh berbeda dengan pelaku bom yang lalu, dengan menggunakan model idioligi untuk memasuki pelajaran islam dengan melihat dan mengevaluasi, kemudian mengajak yang pintar dan yang kurang pintar. Dimana yang pintar di jadikan ketua dan yang biasa di jadikan anggota.
” Teroris yang sekarang merekrut anggota dengan melihat dari berbagai aspek ekonomi, idialogi. Ada rakyat kecil dijadikan anggota. Mereka juga merekrut anak usia dini dengan melihatkan foto-foto kekerasan yang bisa di banggakan dan diajak bergabung dalam kelompok teroris, “papar Hamidi dalam dialog penanggulangan teroris. Jum’at (6/11).
Hamidi mengungkapkan,pada tahun 2015 ada tiga teroris, dua diantaranya sudah terungkap dan satu belum terungkap.
” Kita akan ungkap kasus teroris yang belum terungkap dan, akan bekerja keras untuk menyelesaikan kasus teroris. Terorisme tidak sama dengan agama, dimana dalam agama tidak ada terorisme, ” imbuhnya.
(YULI)
Comment