BAROMETERRAKYAT.COM, TANJUNGPINANG. Partai Gerindra dan Partai Golkar resmi membentuk koalisi untuk mengusung pasangan calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tanjungpinang Syahrul dan Rahma pada Pilkada 2018 mendatang.
Meskipun, dua partai tersebut ‘berseberangan’ pada tingkat Dewan Pimpinan Pusat (DPP), namun Tidak untuk di Tanjungpinang. Partai besutan Airlanga Hartanto dan Prabowo Subianto memilih bersatu untuk ‘melawan’ incumbent.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golkar Tanjungpinang Ade Angga mengatakan, setiap daerah memiliki kepentingan politik berbeda. Jadi, kata dia meskipun DPP Golkar dan Gerindra ‘bersebrangan’, namun daerah tidak semestinya juga berseberangan.
“Setiap daerah mempunyai kepentingan politik yang berbeda. Mugkin ada di daerah lain Golkar dengan PDIP berkoalisi atau Gerindra dan Golkar berkoalisi, tergantung kepentingan di suatu daerah,” ungkap Ade Angga kepada Barometerrakyat.com saat deklarasi Paslon Syahrul-Rahma di Gedung Muhammadiyah, Jalan Raja Haji Fisabillah (RHF) Kilometer 8 Atas Tanjungpinang, Senin (8/1).
Ade sapaan akrab Ade Angga menyebutkan, variabel utama di Pilkada adalah sosok figur. Ketika ada kesesuain antra figur yang diusung Partai Golkar dan figur yang diusung Partai lain, lanjutnya, maka akan terbentuk sebuah koalisi.
”Itu terjadi di Tanjungpinang, Gerindra mengusung Pak Syahrul sebagai calon Wali Kota dan Golkar mengusung Bu Rahma sebagai Wakil Wali Kota,” tuturnya.
Ditempat yang sama, Ketua DPC Partai Gerindra Tanjungpinang Endang Abdullah mengatakan, koalisi antara Gerindra dan Golkar merupakan dinamika politik.
Dinamika politik, kata dia, lebih mengarah kepada mencari solusi untuk kemenagnan. Dari DPP sudah memutuskan pasangan Syahrul dan Rahma untuk menjadi calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tanjungpinang.
“Ini harus di sikapi, sekali layar berkembang tidak boleh kita mundur kebelakang. Apapun hasilnya keputusan DPP itu adalah keputusan terbaik,” tegas Endang.
SAHRUL
Comment